Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Pinisi dan Memanen Ikan, Jawaban Soal TVRI 23 September

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/NURWAHIDAH
Kapal pinisi di Kelurahan Tana Beru, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah kembali tayang di TVRI, Rabu, 23 September 2020.

Dalam tayangan hari ini, siswa SD kelas 4-6 belajar mengenai kelautan. Di akhir tiap segmen, ada pertanyaan yang harus dijawab. Simak pembahasan tiap pertanyaan!

Soal: Deskripsikan 5 fakta unik Kapal Pinisi berdasarkan video tersebut!

Jawaban: Lima fakta unik tentang Kapal Pinisi:

Kapal Pinisi pertama dibuat oleh Suku Bugis dan Suku Makassar di Bulukumba, Sulawesi Selatan sekitar abad ke-14.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam naskah lontar La Galigo diceritakan kapal pinisi pertama kali dibuat oleh Putra Mahkota Kerajaan Luwu, Sawerigading.

Baca juga: 3 Fakta Kapal Pinisi dari Bulukumba, Ritual dan Pakai Tenaga Manusia

Bahan utama kapal Pinisi adalah kayu jati dan kayu mahoni. Kedua kayu tersebut harus dikumpulkan pada tanggal 5 dan 7 setiap bulannya. Ini adalah simbol kemudahan rezeki.

Sebelum ditebang, pohon jati dan pohon mahoni dibacakan doa terlebih dahulu. Kemudian ada penyembelihan ayam sebagai tanda penyerahan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Setiap bagian kapal punya filosofi yang mendalam. Dua tiang utama melambangkan dua kalimat syahadat.

 

Tujuh tiang berikutnya merupakan simbol dari surat Al-Fatihah.

Simbol ini merepresentasikan harapan dan doa bagi penumpangnya agar mampu mengarungi tujuh samudera di dunia.

  • Warisan dunia

Pada 2017, UNESCO menetapkan kapal Pinisi sebagai warisan budaya takbenda dunia.

Ini karena sejarahnya yang panjang serta tradisi dan makna yang terkandung.

  • Tak termakan zaman

Jika dulu kapal Pinisi diandalkan para pelaut, kini kapal Pinisi juga biasa dimanfaatkan untuk pariwisata.

Beberapa operator wisata menawarkan perjalanan mengggunakan kapal Pinisi dengan jalur pelayaran hingga ke Kepulauan Seribu di Jakarta.

Baca juga: Cara Membuat Perahu Pinisi, Jawaban Soal TVRI 13 Mei SD Kelas 4-6

Soal: Bagaimana proses pemanenan ikan laut?

Jawaban: Sebelum memanen ikan di laut, siapkan dulu sarana dan alatnya seperti:

Perahu motor yang dilengkapi palka: Berguna sebagai sarana transportasi dari darat ke karamba.

  • Bak fiberglass: Berguna menampung dan membawa ikan.
  • Tabung oksigen: Berguna menjaga kadar oksigen dalam bak.
  • Timbangan: Berguna untuk menimbang hasil panen.
  • Keranjang plastik: Berguna sebagai wadah timbangan ikan.
  • Tambang plastik: Berguna mengikat keranjang ke timbangan.
  • Scoop net: Berguna memindahkan ikan dari karamba ke bak atau ke timbangan.

Proses memanen ikan yakni:

  • Memastikan ikan siap panen lewat sampling
  • Mengambil ikan yang siap dipanen
  • Menampungnya di bak
  • Membawanya ke darat

Soal: Jelaskan tahapan-tahapan sampling ikan laut!

Jawaban: Sampling ikan laut berguna untuk mengetahui apakah ikan laut siap panen atau tidak. Tahapannya yakni:

  • Mengambil beberapa ikan secara acak
  • Menimbang beratnya untuk mengetahui berat ikan
  • Menyortir ikan untuk menyeragamkan ukuran dan berat ikan hasil panen

Baca juga: Budidaya Lobster Pakai Kerangkeng Dinilai Lebih Baik ketimbang Keramba Jaring Apung

Soal: Jelaskan teknik panen ikan laut berdasarkan video tersebut!

Jawaban: Teknik panen ikan laut terdiri dari tiga yakni:

  • Panen total

Semua ikan yang dipelihara dipanen. Alasan dilakukan panen total biasanya karena permintaan pembeli dalam jumlah banyak.

Selain itu karena berat ikan telah memenuhi syarat untuk dipanen.

  • Panen selektif

Mengambil sebagian ikan yang sudah masuk ukuran tertentu. Panen sebagian dilakukan karena ukuran ikan tidak seragam.

Selain itu, panen selektif dilakukan karena menyesuaikan dengan permintaan pembeli dengan berat dan jumlah tertentu.

  • Panen ikan hidup

Umumnya dilakukan pada budidaya ikan laut. Ikan hidup diambil untuk dipelihara di tempat lain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi