KOMPAS.com - Kerajaan Cirebon merupakan kerajaan yang didirikan oleh Sunan Gunung Jati.
Kerajaan Islam ini pernah berkuasa di Jawa Barat sejak abad ke-16. Kehebatannya ditunjukkan lewat berbagai peninggalan sejarah.
Keraton Kasepuhan
Dilansir dari Kesultanan Islam di Nusantara (2010), Kerajaan Cirebon mengalami kemunduran di abad ke-17 karena adanya perpecahan.
Di tahun 1677, Panembahan Girilaya membagi kerajaan kepada ketiga putranya yakni:
- Pangeran Martawijaya atau Sultan Keraton Kasepuhan
- Pangeran Kartawijaya atau Sultan Kanoman
- Pangeran Wangsakerta atau Panembahan Cirebon
Baca juga: Sejarah Singkat Kerajaan Cirebon
Keraton Kanoman
Keraton Kanoman didirikan oleh Pangeran Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I pada sekitar tahun 1678 M.
Di keraton Kanoman, banyak barang peninggalan seperti dua kereta yakni Paksi Naga Liman dan Jempana.
Keraton Kacirebon
Keraton Kacirebonan dibangun pada 1800 M. Sama seperti dua keraton lainnya, Keraton Kacirebonan masih dihuni oleh para keturunan Sultan.
Keraton juga masih melaksanakan upacara adat seperti Upacara Pajang Jimat dan sebagainya.
Lihat Foto
Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Masjid Agung Cirebon
Masjid Agung Cirebon juga dikenal dengan nama Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Masjid Agung Kasepuhan. Lokasinya di dalam kompleks Keraton Kasepuhan.
Dikutip dari situs Kemdikbud, masjid ini dibangun pada tahun 1498 oleh para Wali Songo atas prakarsa Sunan Gunung Jati.
Pembangunannya dipimpin oleh Sunan Kalijaga dengan arsitek Raden Sepat dari Majapahi) bersama dengan 200 orang pembantunya dari Kesultanan Demak.
Masjid ini dinamai Sang Cipta Rasa karena merupakan pengejawantahan dari rasa dan kepercayaan.
Menurut cerita rakyat, masjid ini dibangun dalam tempo satu malam. Keesokan harinya, masjid langsung digunakan untuk shalat Subuh.
Baca juga: Sunan Gunung Jati, Menyebarkan Islam di Tanah Pasundan
Makam Sunan Gunung Jati
Selama ini sering ada perbedaan pendapat mengenai sosok Sunan Gunung Jati. Ada yang menyebut nama aslinya Syarif Hidayatullah, dan ada yang menyebut Nurullah yang lahir di Pasai.
Beberapa buku pelajaran juga menulis Sunan Gunung Jati yang merupakan pendiri Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten, dikenal juga dengan nama Fatahillah.
Versi lain mengatakan Sunan Gunung Jati adalah orang yang berbeda dari Fatahillah. Hal ini dibuktikan dengan adanya dua makam berbeda.
Keduanya dimakamkan berdampingan di kompleks pemakaman Astana, Cirebon.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.