Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Hari Minggu Dijadikan Hari Libur?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi kalender
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Hari minggu merupakan hari yang paling ditungg-tunggu kebanyakan orang di seluruh dunia.

Di mana hari minggu banyak dipakai untuk bersantai, berlibur dan istirahat usai bekerja atau dari segala aktivitas yang menyibukan.

Karena banyak negara yang menetapkan hari minggu sebagai hari libur dari aktivitas. Untuk menandakan sebagai hari libur, dalam kalender selalu berwarna merah yang artinya libur.

Tahukah kamu asal-usul kenapa hari minggu dijadikan hari libur?

Hari minggu ditetapkan sebagai hari libur berasal dari tradisi Romawi Kuno.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kenapa K Jadi Singkatan untuk Ribu?

Dikutip Encylopaedia Britannica (2015), minggu merupakan hari pertama dalam seminggu buka hari Senin.

Pada masa Romawi Kuno, pada hari minggu dipakai orang-orang berkumpul bersama untuk beribadah.

Mereka menghentikan sejenak aktivitas atau kegiatan orang-orang untuk melakukan ibadah.

Kaisar Romawi Constantine 1 pada 321 memperkenalkan undang-undang perdata pertama tentang hari minggu.

Ia memutuskan bahwa semua pekerjaan harus dihentikan pada hari minggu, kecuali petani dapat bekerja jika perlu. Hukum tersebut bertujuan menyediakan waktu untuk beribadah.

Ditetapkannya hari minggu sebagai hari libur kemudian berkembang di abad-abad berikutnya dengan pembatasan lebih lanjut pada kegiatan hari minggu.

Baca juga: Mengapa Lalat Sulit Ditangkap?

Banyak negara-negara di dunia yang menetapkan hari minggu sebagai hari libur. Untuk menandakan sebagai hari libur, maka pada kalender hari minggu diberi warna merah.

Konsep Akhir Pekan

Pada masa revolusi industri di akhir 1800-an konsep dua hari atau akhir pekan mulai terbentuk.

Dikutip Wonderopolis, pada saat itu pabrik-pabrik besar yang memproduksi barang-barang konsumsi yang mengubah ekonomi pertanian menjadi ekonomi industri.

Ketika petani mulai mengambil pekerjaan di pabrik, mereka sering tidak suka bekerja pada jam-jam tertentu.

Banyak pemilik pabrik yang juga memaksa mereka bekerja tujuh hari seminggu. Mereka mulai mengeluh dan meminta waktu istirahat bersama keluarga.

Baca juga: Mengapa Kita Harus Menyapa Orang Lain?

Keluhan tersebut akhirnya berkembang menjadi pemogokan tenaga kerja terorganisir di seluruh Amerika Serikat.

Selama pemogokan, ketegangan antara penegak hukum dan pengunjuk rasa seringkali tinggi, beberapa orang terluka atau bahkan kehilangan nyawa.

Pemilik pabrik menyadari akan paling efisien melepaskan pekerja pada hari Sabtu dan Minggu.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi