KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah TVRI pada Senin, 28 September 2020 membahas Sistem Ekskresi untuk siswa SMA dan sederajat.
Dalam tayangan tersebut, terdapat tiga pertanyaan. Berikut rangkuman soal dan jawabannya:
Soal 1: Apakah dampak yang ditimbulkan jika sistem ekskresi paru-paru, hati, ginjal, dan kulit tidak mampu mengeluarkan sisa sampah metabolisme dari tubuh kita? Uraikan jawabanmu!
Jawaban:
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), tubuh perlu membuang zat-zat dan kotoran atau sampah yang tidak berguna di dalam tubuh. Hal ini tentu untuk menjaga tubuh tetap sehat.
Pembuangan sampah dari dalam tubuh bisa berula, pengeluaran keringat, urin, gas CO2 dan H2O, serta pengeluaran urea dan cairan empedu.
Proses pembuangan tersebut berfungsi untuk mengelurkan zat-zet sisa dalam tubuh supaya tidak menjadi racun bagi tubuh dan organ-organ yang lain.
Untuk menjaga keseimbangan tubuh. Sistem ekskresi inilah yang mengatur banyaknya kadar air di dalam tubuh kita agar tidak berlebihan.
Dampak yang ditimbulkan jika sistem ekskresi paru-paru, hati, ginjal, dan kulit tidak mampu mengeluarkan sisa sampah metabolisme dari tubuh adalah sisa-sisa zat yang ada di dalam tubuh akan menumpuk dan menjadi racun bagi tubuh.
Jika CO2 dalam diri kita kebanyakan, hal tersebut akan menurunkan PH darah menjadi lebih asam. Hal tersebut akan menimbulkan asidosis (mual, pusing, sakit kepala, dan lainnya).
Contoh lainnya, nitrogen yang diolah dari asam amino. Jika sudah terlepas dari asam amino, nitrogen akan bergabung dengan zat lainnya dan membentuk amonia. Amonia ini bisa jadi racun dalam tubuh.
Sebelum zat-zat menumpuk dan meracuni tubuh, maka sistem ekskresi akan bertugas untuk membuang sampah metabolisme tersebut dalam bentuk gas (CO2 oleh paru-paru) dan cairan (urine oleh ginjal dan keringat oleh kulit).
Soal 2: Bagaimana cara menjaga tubuh agar terhindar dari penyakit hepatitis, batu ginjal, dan penyakit kulit?
Jawaban:
Dilansir dari Halodoc, berikut cara menjaga tubuh agar terhindar dari penyakit hepatitis, batu ginjal, dan penyakit kulit:
- Mengkonsumsi air putih yang cukup, minimal delapan gelas per hari. Namun, untuk kondisi khusus (sakit Jantung dan gagal ginjal) harus sesuai anjuran dokter dalam mengkonsumsi air putih.
- Berhenti merokok atau jangan merokok
- Mulai makan dan minuman berserat. Imbangi asupan makan an dengan sayur dan buah-buaha .
- Jangan menahan rasa ingin buang air kecil atau besar. Saat sudah di toilet, pastikan Anda memastikan urine dan feses sudah keluar hingga tuntas.
- Gunakan pakaian atau celana dalam yang tidak ketat dan menyerap keringat sehingga meminimalisir pertumbuhan bakteri.
- Menjaga kondisi kulit untuk tidak selalu lembab.
Soal 3: Bagaimanakah cara kerja alat hemodialisis dalam menangani penderita gagal ginjal?
Jawaban:
Hemodialisa adalah terapi cuci darah di luar tubuh yang biasanya dilakukan bagi pengidap masalah ginjal. Di mana ginjal sudah tidak berfungsi secara maksimal.
Proses hemodialisa dibantu dengan mesin canggih dan khusus untuk menggantikan ginjal yang rusak. Sehingga darah dalam tubuh bisa disaring.
Mesin ini berperan sebagai ginjal artifisial (ginjal buatan) yang dapat menyingkirkan zat-zat kotor, garam, serta air berlebih yang ada di dalam darah pengidap.
Cara kerja alat hemodialisa:
- Pembuluh darah pasien akan dimasuki jarum, untuk menghubungkan aliran darah tubuh pasien ke mesin pencuci darah.
- Darah kotor akan disaring dalam mesin pencuci darah.
- Setelah disaring, darah yang bersih akan dialirkan ke dalam tubuh pasien.