Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan dan Tumbuhan Langka, Jawaban Soal TVRI 29 September 2020

Baca di App
Lihat Foto
https://www.manggaraitimurkab.go.id/
Komodo Pota
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah kembali tayang di TVRI, Selasa, 29 September 2020.

Dalam tayangan hari ini, siswa SD kelas 4-6 belajar mengenai hewan dan tumbuhan langka.

Di akhir video, ada soal yang harus dijawab. Simak pembahasan jawaban tiap soal!

Soal: Apa saja upaya yang dapat kita lakukan untuk melestarikan hewan dan tumbuhan yang hampir punah!

Jawaban: Upaya yang dapat kita lakukan untuk melestarikan hewan dan tumbuhan yang hampir punah adalah:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan dan tumbuhan banyak diburu oleh manusia. Harimau, burung cendrawasih, burung jalak bali, banyak diburu dan diperdagangkan karena keindahannya.

Baca juga: Hewan Langka dan Terancam Punah di Indonesia

Ada juga tanaman cendana yang diburu dan diperdagangkan karena manusia ingin mengambil manfaat dan khasiatnya.

Dengan tidak membelinya, maka permintaan akan semakin berkurang. Jika tidak ada peminatnya, maka hewan dan tumbuhan tidak akan diburu.

Hewan dan tumbuhan menjadi langka karena habitatnya terancam oleh manusia.

Dengan semakin banyaknya populasi manusia, maka semakin tinggi kebutuhan dan ruang yang dibutuhkan.

 

Hutan yang menjadi rumah hewan dan tumbuhan pun dialihkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Contohnya gajah, burung maleo, burung kakatua, dan harimau yang jumlahnya semakin sedikit karen hutannya dibabat untuk tempat tinggal dan bercocok tanam manusia.

Begitu pula penyu hijau dan kura-kura berleher ular. Mereka nyaris punah karena banyak pantai rusak dan tercemar.

  • Tidak mengganggu hewan dan tumbuhan

Hewan dan tumbuhan langka karena waktu pertumbuhan yang lama. Banyak di antara hewan dan tumbuhan yang langka memiliki tubuh besar atau lama bertumbuhnya.

Contohnya komodo yang membutuhkan lima tahun untuk bisa mencapai panjang 3 meter. Padahal umurnya hanya 30 tahun.

Baca juga: Cara Melestarikan Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Ini mengapa jika satu komodo mati, maka sulit menggantikannya. Begitu pula dengan gajah, harimau, dan badak.

Begitu juga dengan tumbuhan berukuran besar seperti bunga bangkai dan rafflesia arnoldi.

Kedua tanaman itu ukurannya bisa mencapai dua meter. Selain itu, pertumbuhannya lambat karena tidak berfotosintesis.

Nutrisi bunga bangkai dan rafflesia arnoldi berasal dari serangga yang dijebak dan dimakannya.

Oleh karena itu, kita tidak boleh mengusik hewan dan tumbuhan yang lebih dulu ada dibanding kita.

 


Soal: Bagaimana cara mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hayati? Jelaskan pendapatmu!

Jawaban: Sumber daya hayati adalah sumber daya yang berasal dari makhluk hidup. Makhluk hidup yang dimaksud yakni hewan dan tumbuhan.

Sumber daya hayati diolah dan dimanfaatkan dalam bentuk pangan, sandang atau pakaian, peralatan dan perabotan, obat dan perawatan tubuh.

Sumber daya alam baiknya dikelola dengan prinsip efisiensi dan berkelanjutan.

Artinya, kita mengolah dan memakai seperlunya, sesuai kebutuhan, dan sehemat mungkin.

Dalam pengolahan dan pemanfaatannya kita harus memastikan ada keberlanjutan.

Artinya, jangan sampai pengolahan dan pemanfaatan sumber daya hayati menimbulkan kerusakan alam dan terganggunya ekosistem.

Soal: Apa yang menyebabkan 10 tumbuhan tersebut menjadi langka dan hampir punah?

Jawaban: Ada setidaknya 10 tumbuhan yang langka bahkan hampir punah di Indonesia.

Baca juga: Satwa Langka yang Dilindungi oleh Pemerintah Indonesia

Tumbuhan yang dimaksud yakni Rafflesia arnoldi, bunga bangkai, cendana, kantong semar, damar, ulin, anggrek tebu, tengkawang, daun payung, dan edelweiss Jawa.

Ada tiga penyebab utama tumbuhan itu menjadi langka dan hampir punah.

Pertama, habitatnya yang rusak. Sebagian besar tumbuhan itu tumbuh di hutan.

Namun karena populasi manusia yang semakin banyak, hutan dialihfungsikan menjadi permukiman dan perkebunan bagi manusia.

Akibatnya, banyak tumbuhan kehilangan rumah dan tak bisa tumbuh.

Kedua, eksploitasi yang berlebihan. Tumbuhan ini menyimpan banyak manfaat bagi manusia.

Mulai dari bahan untuk membangun rumah dan perabotan, obat, hingga koleksi. Sayangnya, pengelolaan dan pemanfaatannya tak berkelanjutan.

Seperti kayu ulin yang ditebangi sembarangan. Atau bunga edelweiss yang dipetiki para pendaki gunung.

Ketiga, tumbuhan sulit dibudidayakan. Pemanfaatan tumbuhan sebenarnya tak jadi masalah jika tumbuhan bisa dibudidayakan.

Contohnya sayur sawi yang dikonsumsi banyak orang setiap hari, tidak langka karena dibudidayakan.

Sayangnya, banyak tanaman yang budidayanya sulit. Contohnya pohon-pohon besar seperti ulin dan damar.

Butuh puluhan tahun agar pohon bisa tumbuh tinggi.

Begitu juga bunga edelweiss yang hanya bisa tumbuh di pegunungan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi