Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ade Irma Suryani, Putri Jenderal AH Nasution yang Jadi Korban G30S

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Wienda Putri Novianty
Foto Ade Irma Suryani Nasution di Museum DR A.H. Nasution, Jakarta, Selasa (26/9/2017)
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) (G-30S/PKI) tidak hanya enam jenderal yang menjadi korban diculik dan dibunuh.

Namun, ada satu korban seorangan anak berusia 5 tahun yang menjadi sasaran tembakan. Ia adalah Ade Irma Suryani Nasution.

Ade Irma Suryani Nasution merupakan putri Jenderal Abdul Haris (AH) Nasution yang menjadi target dalam peristiwa kelam tersebut dikediamannya di Jalan Teuku Umar Nomor 40, Menteng Jakarta.

Jenderal AH Nasution dapat menyelamatkan diri dalam peristiwa tersebt. Namun, putrinya Ade Irma Suryani Nasution tertembak peluru pasukan Cakrabirawa dibagian punggung.

Baca juga: Latar Belakang Pemberontakan PKI di Madiun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam buku Kegagalan Kudeta G 30 S PKI: Berdamai dengan Sejarah (2017) karya M. Fuad Nasar, Ade Irma Suryani menghembuskan napas terakhir setelah dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta pada 6 Oktober 1965.

Ade Irma Suryani gugur sebagai perisai ayahnya dan pahlawan kecil untuk menjadi saksi penghianatan G-30-S/PKI.

Dalam tragedi tersebut ajudan Janderal AH Nasution, Kapten Anumerta Pierre Andreas Tandean juga menjadi korban dan tewas.

Saat peristiwa terjadi

Saat peristiwa terjadi, Ade Irma Suryani sedang tidur bersama AH Nasution dan ibunya Johana Sunarti Nasution.

Pada pukul 03.30 WIB, AH Nasution dan istrinya terbangun gara-gara nyamuk.

Namun, tiba-tiba terdengar kendaraan datang dan bunyi tembakan serta pintu rumah dibuka paksa.

Baca juga: Khoe Tjioe Liang, Dokter TNI di Balik Pengangkatan Jenazah 7 Pahlawan Revolusi

Diberitakan Kompas.com (30/09/2019), Johana Sunarti Nasution sempat mengecek apa yang terjadi. Namun, tak lama Johana kembali ke kamar dan mengunci pintu.

Johana berbisik kepada AH Nasution, "...ada Tjakrabirawa, kamu jangan keluar."

Adar Irma Suryani kemudian terbangun dan memeluk kaki ibunya. Karena tidak percana apa yang terjadi, AH Nasution membuka pintu untuk memastikan meski sempat ditahan istrinya.

Saat berada di depan pintu, pada jarak setengah meter tampak seorang prajurit dan langsung melepaskan tembakan.

Adik Nasution, Mardiah merusaha menyelamatkan Ade Irma Suryana dengan menggendong ke kamar lain saat mendengar ada kegaduhan.

Karena panik, Mardiah salah membuka pintu dan kemudian diberondong tembakan pasukan Cakrabirawa.

Baca juga: Nobar Film G30S/PKI, Polisi Tegaskan Tak Keluarkan Izin Keramaian

Naas, peluru yang ditembak mengenai punggung Ade Irma Suryani. Pintu pun langsung ditutup Johana Sunarti Nasution dan menggendong tubuh Ade Irma Suryani yang bersimpah darah.

Sementara Jenderal AH Nasution berhasil menyelamatkan diri dengan memanjat tembok belakang.

Kata-kata terakhir

Ade Irma Suryani Nasution lahir pada 19 Februari 1960 merupakan putri bungsu Jenderal AH Nasution.

Setelah hari menjelang pagi Ade Irma dibawa ke RSPAD untuk mendapatkan pertolongan.

Ade Irma sempat menjalani operasi beberapa kali.

Saat dalam perawatan Ade Suryani meminta kakaknya jangan menangis. "Adik saya bilang, kakak jangan nangis, adik sehat," ujar kakak Ade Irma, Hendrianti Sahara Nasution.

Baca juga: Museum Ahmad Yani, Saksi Bisu Perjalanan Sang Jenderal Korban G30S/PKI

Ade Irma juga sempat bertanya kepada ibuhnya,"Kenapa ayah mau dibunuh mama?

Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, Ade Irma Suryani meninggal dunia.

Ade Irma Suryani Nasution dimakamkan di TPU Prapanca Blok P. Pada 1979 area pemakaman tersebut akan dijadikan kantor wali kota, sehingga nisa dan sisa jenazah lainnya dipindahkan.

Namun, makam Ade Irma Suryani tidak dipindah dan tetap dipertahankan di sana.

Sumber: Kompas.com (Nibral Nada Nailufar|editor: Heru Marginato)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi