KOMPAS.com - Kolonialisme merupakan politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, suatu bagian dari imperium. Sedangkan imperialisme adalah politik yang dijalankan mengenai seluruh imperium.
Kolonialisme dan imperialisme memiliki tujuan yang sama yakni sama-sama menguasai wilayah dan membangun masyarakat jajahan yang dinilai masih terbelakang.
Menurut Ibnu Rustamaji dalam Pengaruh Perkembangan Bangunan Indis Terhadap Sosial Dan Budaya Masyarakat Terhadap Masyarakat Boyolali pada tahun 1910-1915 (2020), kolonialisme dan imperialisme memberikan dampak sosial dan budaya.
Pada saat itu, di Hindia Belanda muncul suatu kebudayaan yang bernama kebudayan Indis. Kebudayaan ini adalah perpaduan kebudayaan Belanda atau barat dengan kebudayaan jawa, baik dalam gaya hidup, arsitektur, dan sosial budaya di Hindia Belanda.
Baca juga: Dampak Kolonialisme dan Imperialisme Bidang Politik-Ekonomi
Dikutip dari Sejarah Indonesia Modern (2008) karya MC Ricklefs, muncul berbagai seniman terkenal salah satunya adalah Raden Saleh.
Beberapa lukisan Raden Saleh masuk ke dalam penerbitan-penerbitan Eropa pada abad XIX. Lebih lanjut, dampak kolonialisme dan imperialisme dalam sosial budaya adalah dengan munculnya agama Kristen pada abad XIX di masyarakat pribumi.
Ricklefs menjelaskan bahwa dampak sosial budaya dari kolonialisme dan imperialisme yang masuk ke Indonesia dapat dilihat dari adanya surat kabar berbahasa Jawa pertama yang diterbitkan di Surakarta pada tahun 1855.
Koran ini bernama Bramartani dan dipimpin oleh seorang Belanda yakni C.F Winter Senior yang menginformasikan berita umum, berita penjuru Nusantara, dan negara-negara lain.
Baca juga: Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.