KOMPAS.com - Archaebacteria merupakan salah satu kelompok prokariota dari kingdom monera selain eubacteria. Kamu tentu saja sudah tidak asing dengan yang dinamakan makhluk purba, archaebacteria ini merupakan salah satunya.
Seperti dilansir Britannica.com, Archaebacteria merupakan bakteri kuno tertua yang hidup di Bumi. Archaebacteria memiliki ukuran yang mikroskopis yaitu 0,5 mm hingga 1,0 mm sehingga hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop.
Baca juga: Apa Itu Brucellosis, Infeksi Bakteri dari Hewan ke Manusia yang Mewabah di China
Dinding sel Archaebacteria tidak terdiri atas gula yang sama dengan peptidoglikan,namun terdiri atas lipopolisakarida yang kuat. Dinding inilah yang menopang bentuk tubuh Archaebacteria dan melindungi selnya dari lingkungan ekstrim dan bersuhu tinggi.
Dilansir dari Encyclopedia.com, Archaebacteria diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu halofilik, thermoasidofilik, dan metanogen :
Baca juga: [HOAKS] Covid-19 Disebabkan Bakteri, Bisa Sembuh dalam Waktu 1 Hari
- Halofilik
Halofilik merupakan kelompok Archaebacteria yang tinggal di lingkungan dengan kadar garam tinggi seperti laut mati. Halofilik juga merupakan bakteri anaerob, artinya hanya dapat hidup di lingkungan tanpa oksigen.
Halofilik menghasilkan makanan dengan dengan bantuan bakteriorhodopsin yang berfungsi sama dengan klorofil tumbuhan, namun memiliki warna ungu. Salah satu contoh bakteri halofilik yaitu Halobacterium sp.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Bakteri Pemakan Logam
- Termoasidofilik
Termoasidofilik merupakan kelompok archaebacteria yang tinggal di lingkungan ekstrim. Termoasidofilik dapat bertahan dalam lingkungan dengan yang panas dan berkadar asam tinggi seperti kawah vulkanik, mata air, dan lubang hidrotermal laut.
Bakteri ini menggunakan sulfur sebagai sumber energinya. Salah satu contoh termoasidofilik adala Pylorobus fumarii.
Baca juga: Gumpalan Bakteri Bisa Bertahan Hidup di Ruang Angkasa Hingga 45 Tahun
- Metanogen
Bakteri metanogen adalah kelompok archhaebacteria yang tinggal di lingkungan tanpa oksigen seperti perairan laut dalam, rawa-rawa, pengolahan limbah, bahkan usus binatang. Bakteri metanogen memperoleh energi dari metabolisme antara karbon dioksida dan hidrogen yang menghailkan gas metana sebagai produk sampingannya.
Salah satu contoh bakteri metanogen adalah Methanobacteriumbryantii.
Baca juga: Wanita Ini Beli Bakteri E. Coli di Pasar Gelap Online untuk Bunuh Temannya