Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Definisi dan Jenis Mobilitas Sosial

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Mobilitas sosial horizontal dan vertikal
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Manusia merupakan makhluk sosial yang bersifat dinamis. Artinya, manusia selalu mengalami perubahan demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Demi memenuhi kebutuhan hidup, manusia selalu berupaya memperbaiki kehidupan dan meningkatkan status sosialnya.

Untuk meningkatkan status sosial, salah satu cara yang dilakukan manusia adalah dengan melakukan mobilitas sosial.

Secara singkat, definisi mobilitas sosial diartikan sebagai gerak perpindahan status sosial yang satu menuju status sosial yang lain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih jelas, dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar (2014) karya Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowati, mobilitas sosial merupakan pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.

Baca juga: Jenis dan Dampak Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial tidak bisa dipisahkan dari status yang dimiliki oleh seseorang. Status sosial biasanya berhubungan dengan jabatan, keturunan, dan pendidikan.

Proses mobilitas sosial akan berdampak pada perubahan struktur sosial dan hubungan antar individu.

Mobilitas sosial tidak hanya mencakup perpindahan dari status rendah ke status tinggi (kenaikan status sosial). Tetapi mobilitas sosial juga mencakup perpindahan dari status tinggi ke status rendah (penurunan status sosial).

Jenis Mobilitas Sosial

Dalam buku Kajian-Kajian Ilmu Sosiologi (2019) karya Sri Muhammad Kusumantoro, dijelaskan bahwa ada tiga bentuk mobilitas sosial, sebagai berikut:

Merupakan perpindahan status sosial yang sifatnya tidak sederajat. Mobilitas vertikal dibagi menjadi dua, yaitu social climbing dan social sinking.

Baca juga: Sosiologi: Pengertian, Sejarah, dan Ciri-cirinya

Merupakan perpindahan status sosial dari satu posisi ke posisi lain yang sifatnya sederajat. Mobilitas horizontal tidak menimbulkan perubahan status seseorang dalam masyarakat.

Merupakan perpindahan seseorang atau kelompok dari satu wilayah ke wilayah lain. Ada jua jenis mobilitas lateral, yaitu permanen dan tidak permanen.

Mobilitas lateral permanen merujuk pada perpindahan seseorang atau kelompok ke wilayah lain yang sifatnya menetap. Contohnya adalah transmigrasi.

Sementara mobilitas lateral tidak permanen merujuk pada perpindahan seseorang atau kelompok ke wilayah lain yang sifatnya tidak menetap. Contohnya adalah mudik saat hari raya.

Baca juga: Kedudukan Sosiologi di Antara Ilmu-ilmu Lain

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi