Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Pertama di Dunia

Baca di App
Lihat Foto
ancient-origins.net
Kerajaan Sumer
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Kerajaan merupakan sebuah wilayah yang diperintah oleh raja maupun ratu. Kerajaan sering disebut monarki, karena dipimpin oleh satu orang yang mewarisi posisi pemimpin sebelumnya.

Sebuah kerajaan bisa sangat besar, seperti Inggris Raya. Selama abad ke-19, Britania Raya yang diperintah dari London, Inggris membentang hingga lima benua.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), raja atau ratu tunggal yang membuat semua keputusan untuk seluruh negara bagian. Kerajaan biasanya dipecah menjadi wilayah yang lebih kecil, seperti negara atau provinsi.

Kerajaan paling awal di dunia berkembang ribuan tahun yang lalu, ketika para pemimpin mulai menguasai kota dan permukiman.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penguasa kerajaan awal memberikan perlindungan kepada penduduk atau rakyat, sebagai imbalannya rakyat harus membayar pajak atau layanan kepada raja.

Baca juga: Sejarah Kastil: Asal Mula dan Alasan Dibangun

Dengan kekuatan memberikan perlindungan, maka kerajaan juga memiliki kekuatan untuk membuat dan menegakkan hukum.

Kerajaan pertama

Disadur dari National Geographic, kerajaan pertama didirikan sekitar 3000 Sebelum Masehi di Sumeria dan Mesir. Sumer adalah kerajaan yang ada di antara Sungai Trigis dan Efrat di Irak.

Orang Sumeria memiliki bahasa tertulis mereka sendiri dan melakukan proyek konstruksi pertama, seperti saluran irigasi dan kuil besar yang disebut Ziggurat.

Terdapat beberapa bukti bahwa Kerajaan Sumeria berdagang dan berperang dengan wilayah-wilayah tetangga.

Beberapa ribu tahun kemudian, kerajaan Teotihuacan berkembang di Amerika Utara. Kerajaan tersebut berpusat di Kota Teotihuacan di Meksiko. Kerajaan tersebut memiliki lebih dari 100 ribu penduduk dan menjadi salah satu kerajaan kuno terbesar di dunia.

Baca juga: 6 Kastil Tertua di Dunia

Kerajaan Mesir

Secara geografis, kerajaan adalah unit politik yangh besar karena terdiri dari banyak kelompok budaya yang berbeda. Kerajaan Mesir Kuno merupakan kerajaan yang diperintah oleh seorang raja, disebut firaun.

Kerajaan Mesir mencapai puncaknya pada periode "Kerajaan Baru", di bawah kepemimpinan firaun Amenhtop III (1390-1352 Sebelum Masehi).

Mesir di Kerajaan Baru membentang dari Mesir, sepanjang pantai Mediterania hingga Turki di utara dan Eritrea di selatan. Namun, ternyata banyak kerajaan yang tidak memiliki raja.

Hal ini membuktikan bahwa karakteristik satu kerajaan akan berbeda dengan kerajaan yang lain.

Lihat Foto
http://egypt.travel
Piramida di Mesir
Kerajaan Modern

Sampai saat ini masih ada beberapa kerajaan yang diperintah secara mutlak oleh seorang raja, di antaranya Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dari Arab Saudi, Raja Mswati III dari Swaziland, dan Raja Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam.

Semua kerajaan tersebut memiliki badan legislatif dan perangkat hukum, di mana raja tetap menjadi otoritas terakhir.

Baca juga: 5 Fakta Unik Kapal Pinisi

Sebagian besar lainnya saat ini adalah kerajaan konstitusional. Raja atau ratu bertindak sebagai kepala negara seremonial, dengan tanggung jawab publik.

Sepeti promosi pariwisata dan minat pada sejarah serta budaya bangsa. Namun, mereka tidak memiliki otoritas politik yang besar.

Di bawah monarki konstitusional, negara diatur oleh konstitusi atau undang-undang yang dijalankan oleh presiden atau perdana menteri yang dipilih rakyat.

Misalnya di Inggris, Ratu Elizabeth II adalah kepala negara resmi, tetapi bangsanya diatur oleh perdana menteri dan parlemen.

Kerajaan Thailand yang dulunya Kerajaan Siam adalah kerajaan modern. Kerajaan tersebut mengakhiri monarki absolut pada 1932 dan memilih demokrasi dengan pemimpin terpilih dan pengadilan hukum.

Baca juga: Nama 5 Samudra di Dunia

Kerajaan modern lainnya yang diperintah oleh monarki konstitusional termasuk Swedia, Belgia, Jepang, dan Maroko.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi