Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenis Lapangan: Pengertian dan Sejarahnya

Baca di App
Lihat Foto
TENNIS.COM
Ilustrasi tenis.
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Tenis lapangan merupakan salah satu olahraga yang menggunakan bola kecil dalam permainannya.

Tenis lapangan adalah sebuah permainan dengan menggunakan raket sebagai alat pemukul bola hingga melewati net. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tenis merupakan permainan yang dilakukan dengan memukul bola seukuran kepalan tangan dan sebuah raket yang digunakan sebagai pemukulnya dimainkan oleh dua orang yang dibatasi dengan jaring setinggi satu meter.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, tenis lapangan juga sering disebut sebagai real tennis atau royal tennis. Karena saat awal ditemukannya permainan ini hanya dimainkan oleh para keluarga bangsawan atau kerajaan.

Tenis lapangan dimainkan di sebuah lapangan di dalam ruangan. Permainan ini dilakukan dengan menggunakan sebuah raket yang mirip seperti buah pir untuk memukul sebuah bola yang terbuat dari kain yang sangat keras.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sama seperti tenis meja atau bulu tangkis, permainan tenis lapangan dibatasi dengan jaring atau net yang membagi daerah untuk dua pemain.

Baca juga: Tenis Meja: Pengertian, Sejarah dan Manfaatnya

Dilansir buku Sports in the Western World (1988) karya William Josep Baker, tenis lapangan dapat dimainkan oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang menggunakan kursi roda.

Permainan tenis modern berasal dari Birmingham, Inggris pada akhir abad ke-19 sebagai "tenis lapangan rumput

Sejarah tenis lapangan

Tenis lapangan memiliki sejarah yang panjang. Beberapa pendapat jika tenis lapangan berasal dari Mesir, Yunani, dan Romawi Kuno. 

Teori-teori menyatakan jika tenis lapangan berasal dari nama kota di Mesir, Tinnis yang terletak di tepi Sungai Nil, sedangkan kata raket dikembangkan dari bahasa Arab yang berati telapak tangan, rahat. 

Mengutip dari Real-Tenis kejuaraan dunia untuk tenis lapangan sudah diadakan sejak 1740. Saat itu di berbagai negara, tenis lapangan meraih popularitas yang cukup tinggi.

Baca juga: Teknik Dasar Permainan Tenis Meja

Inggris Raya contohnya, yang memiliki 30 klub untuk pecinta tenis lapangan, 9 klub di Amerika Serikat, 4 klub di Australia serta 4 klub di Prancis.

Diperkirakan tenis lapangan sudah dimainkan oleh para keluarga kerajaan di Eropa sejak tahun 1500 hingga 1800.

Pada 1874, permainan tenis rumput mendadak jadi tren di kalangan masyarakat berbagai negara.

Walau begitu, permainan tenis lapangan menjadi masih menjadi tren utama di kalangan keluarga Bangsawan Inggris.

Dalam buku Tenis Lapangan Teori dan Praktiknya disertai Variasi-Variasi Latihan (2017) karya Made Agus Dharmadi serta I Nyoman Kanca, jika awalnya permainan tenis memiliki tujuan untuk mengajarkan tata krama dan sopan santun di kalangan keluarga kerajaan.

Pada 1913, dibentuklah organisasi internasional untuk olahraga tenis, yang berpusat di Prancis dengan nama Federation International de Lawn Tennis (FILT).

Baca juga: Peraturan dan Peralatan Permainan Tenis Meja

Nama dari organisasi ini kemudian diubah oleh orang Inggris, menjadi International Lawn Tennis Federation (ILTF).

Dalam Bahasa Inggris, kata lawn dalam Bahasa Inggris berarti halaman berumput. Pada 1977, organisasi ILTF diubah namanya menjadi ITF atau International Tennis Federation.

Alasannya karena permainan tenis tidak hanya dimainkan di atas halaman berumput saja, contohnya tenis meja. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi