Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Lapangan dalam Permainan Tenis

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Suasana bangunan Stadion Tenis Indoor Senayan setelah direnovasi dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Jakarta, Sabtu (3/2/2018). Jelang Asian Games 2018, Stadion Tenis Indoor dan Outdoor Senayan direnovasi oleh pemerintah dengan menggunakan anggaran sebesar Rp 92,8 miliar.
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Tenis merupakan permainan yang dilakukan dengan menggunakan bola kecil yang dipukul dengan raket dan harus melewati jaring atau net yang digunakan sebagai pembatas antar pemain.

Permainan tenis sudah dimainkan sejak abad ke-15 oleh para keluarga bangsawan di Eropa. Saat itu, tenis rumput atau grass court tennis meraih popularitasnya pada 1874.

Lapangan tenis salah satu eleman vital dalam permainan tenis. Karena tanpa lapangan yang memadai, maka akan sulit memainkan permainan tenis. 

Tahukah kamu kalau ternyata permainan tenis memiliki tiga jenis lapangan yang berbeda?

Ada beberapa jenis lapangan yang biasa dipakai untuk permainan tenis dalam setiap perlombaan. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa Perbedaan Jalan Cepat dengan Lari?

Jenis lapangan tenis

Berikut adalah penjelasan yang dilansi dari My Active SG dan Top Notch Tennis:

Lapangan grass courts terbuat dari rumput sehingga memiliki permukaan yang lebih licin. Jenis lapangan ini sering digunakan di kompetisi Wimbledon.

Jenis tanahnya yang lebih lembut dan tidak rata, membuat pantulan bola tenis menjadi lebih rendah serta bergerak lebih cepat. Hal ini juga sangat dipengaruhi oleh kualitas rumput.

Tidak hanya itu, biaya pemeliharaan untuk perawatan grass courts jauh lebih besar karena rumput harus sering disiram dan dipotong.

Ketika hujan, lapangan juga menjadi susah kering. Walau begitu, permukaan tanah dari grass courts lebih 'ramah', artinya atlet tidak akan terluka parah ketika jatuh.

Jenis lapangan ini lebih mudah dirawat karena terbuat dari aspal atau beton yang kemudian ditutup dengan lapisan sintetis atau akrilik (bahan kimia).

Baca juga: Lari Estafet: Pengertian dan Sejarahnya

Oleh karena jenis permukaannya lebih keras, maka pantulan bola lebih tinggi, lebih mudah ditebak serta lebih lambat dibanding grass courts. 

Pantulan bola sangat dipengaruhi oleh jumlah pasir yang terkandung dalam lapisan sintetis atau akriliknya.

Jika jumlah pasirnya banyak maka pantulan bola lebih lambat karena terdapat banyak gesekan. Sebaliknya, jika pasirnya sedikit maka pantulan bola akan lebih cepat.

Hard courts lebih mudah ditemui di Amerika Utara, baik untuk penggunaan umum maupun pribadi.

Selain itu, jenis lapangan ini juga sering digunakan dalam kejuaraan tenis di Amerika Serikat dan Australia. Ketika hujan tiba, lapangannya akan lebih cepat kering dibanding grass courts.

Menurut International Tennis Federation (ITF), hard courts merupakan democratic court, karena memiliki permukaan yang baik karena lebih rata.

Selain itu, jenis lapangan ini juga sagat cocok untuk dimainkan oleh banyak pemain.

Baca juga: Lompat Jauh: Sejarah dan Peraturannya

  • Clay Courts

Jenis lapangan ini sering digunakan dalam French Open Championships. Clay courts juga lebih banyak digunakan di Eropa dan Amerika Selatan.

Kecepatan bola dalam jenis lapangan ini lebih lambat dibanding hard courts dan pantulan bolanya jauh lebih tinggi.

Sama seperti grass courts, jenis lapangan ini juga membutuhkan biaya pemeliharaan yang cukup tinggi karena garis lapangan harus lebih sering dicat.

Walau biaya pembuatannya lebih murah dibandingkan dengan dua jenis lapangan yang lain, namun clay courts membutuhkan manajemen pemeliharaan yang baik.

Warna lapangan pada clay courts tidak selalu berwarna merah bata, namun bisa juga berwarna hijau, yang terbuat dari basal (batuan beku) yang dihancurkan. Bisa juga berwarna abu-abu jika terbuat dari tanah liat alami.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi