Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Gaya Konservatif dan Non Konservatif?

Baca di App
Lihat Foto
BrainKart.com
ilustrasi gaya konservatif yang tidak dipengaruhi lintasan tertutup,
|
Editor: Rigel Raimarda

KOMPAS.com - Dalam mempelajari konsep usaha dan energi tentu suatu istilah "konservatif" merupakan hal familiar yang sering dijumpai dalam literatur. Namun, apakah kalian mengetahui apa perbedaan gaya konservatif dan gaya nonkonservatif?

Gaya Konservatif

Ketika kita melemparkan sebuah benda ke atas, maka akan terjadi perlambatan yang diakibatkan oleh energi kinetik diubah menjadi energi potensial.

Saat benda jatuh kembali, maka terjadi pertambahan laju benda akibat dari perubahan energi potensial menjadi energi kinetik.

Jika tidak ada hambatan udara, benda akan bergerak dengan laju yang sama dengan laju saat benda dilemparkan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gaya Antarmolekul: London, van der Waals, dan Ikatan Hidrogen

Dilansir dari University Physics oleh Sears and Zemansky tahun 2002, Gaya konservatif merupakan gaya yang dapat menghasilkan perubahan dua arah, yaitu antara energi kinetik dan energi potensial.

Contoh dari gaya konservatif adalah gaya gravitasi dan gaya pegas.

Sifat-sifat gaya konservatif:

  1. Selalu bisa dinyatakan sebagai perbedaan antara nilai akhir dan nilai awal dari fungsi energi potensial.
  2. Bisa bolak-balik (bersifat reversibel) atau bisa diubah kembali ke asalnya.
  3. Tidak bergantung pada lintasan benda, hanya bergantung pada lintasan di titik awal dan titik akhir.
  4. Saat titik awal dan akhir sama (pada lintasan tertutup), maka kerja total yang dihasilkan sama dengan nol.

Baca juga: Pemanfaatan Gaya dalam Kehidupan Sehari-hari

Gaya Nonkonservatif

Tidak semua gaya adalah gaya konservatif. Gaya hambatan pada fluida merupakan gaya yang tidak konservatif.

Misal jika kita melempar benda ke udara, dengan hambatan udaranya melakukan kerja negatif pada benda tersebut pada saat benda naik dan turun.

Benda akan kembali dengan laju dan energi kinetik yang lebih kecil, serta tidak ada cara untuk mengembalikan energi mekanik yang hilang. Gaya tersebut dinamakan gaya nonkonservatif.

Sifat-sifat gaya nonkonservatif:

  1. Kerja yang dilakukan tidak dapat dinyatakan dalam fungsi energi potensial.
  2. Bersifat tidak bolak-balik (tidak reversibel).

Baca juga: Pasar Indonesia Masih Suka Mobil “Konservatif”

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi