KOMPAS.com – Sebuah kelompok masyarakat yang hidup bersama tidak cukup hanya dikaji dari aspek kesatuan wilayah geografis saja.
Ada aspek lain seperti sistem kebudayaan misalnya, yang menjadi alat untuk menyatukan kelompok tersebut.
Selain sistem kebudayaan, ada faktor pemersatu lainnya, seperti identitas bersama, solidaritas bersama, dan yang paling penting adalah adanya sistem nilai di dalam kesatuan kelompok tersebut.
Baca juga: Nilai Vital dalam Kehidupan Sosial
Nilai-nilai tersebut kemudian menjadi dasar untuk menyatukan kelompok tersebut. Nilai merupakan sesuatu yang menjadi acuan bagi manusia dalam bertindak atau berperilaku.
Secara garis besar nilai dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu nilai material, nilai vital, dan nilai kerohanian.
Namun, diluar ketiga jenis nilai tersebut masih ada jenis-jenis nilai yang lain, salah satunya adalah nilai perserikatan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perserikatan didefinisikan sebagai perkumpulan, ikatan, dan perhimpunan.
Dilansir dari buku Kamus Sosiologi (2018) karya Agung Tri Haryanta dan Eko Sujatmiko, nilai perserikatan atau association values adalah nilai-nilai yang meliputi berbagai bentuk perserikatan manusia dan persahabatan kehidupan keluarga, sampai dengan tingkat internasional.
Baca juga: Nilai Kerohanian dalam Kehidupan Sosial
Contoh nilai perserikatan di tingkat internasional adalah keikutsertaan Indonesia dalam organisasi Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Jenis-jenis nilai memang begitu banyak, bahkan selain nilai perserikatan masih ada nilai-nilai lain yang ada dalam masyarakat. Seperti nilai ekonomi, nilai rekreasi, nilai kejasmanian, dan nilai watak.
Baca juga: Hubungan antar Pranata Sosial
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang