Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlawanan Banten terhadap VOC

Baca di App
Lihat Foto
kemdikbud.go.id
Ilustrasi perlawanan Banten terhadap VOC
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

 

KOMPAS.com - Banten menjadi salah satu kesultanan yang sangat maju, sehingga menarik banyak pedagang untuk singgak ke Banten. 

Banten menjadi salah satu daerah yang menjadi pilihan para pedagang untuk melabuhkan kapal dagangnya, baik pedagang dari Eropa maupun Asia. 

Hal ini membuat Banten mengalami perkembangan yang sangat pesat dan menjadi daerah yang populer pada masa Sultan Ageng Tirtayasa sekitar tahun 1650 Masehi. 

Latar belakang perlawanan banten

Dalam buku Arkeologi Islam Nusantara (2009) karya Uka Tjandrasasmita, latar belakang perlawanan Banten didasarkan pada dua hal, yaitu:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

  1. Adanya keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.
  2. Adanya Blokade dan gangguan yang dilakukan VOC terhadap kapal dagang dari China dan Maluku yang akan menuju Banten.

Baca juga: Penyebab Terjadinya Perlawanan Terhadap Bangsa Portugis

VOC melakukan Devide et Impera atau politik adu domba untuk mengambil alih daerah Banten. VOC memanfaatkan putra mahkota bernama SUltan Haji untuk mendapatkan kelemahan Sultan Ageng Tirtayasa. 

VOC melihat ambisi Sultan Haji untuk memimpin Banten, sehingga VOC menghasut Sultan Haji untuk merebut kekuasaan dari ayahnya. 

Agar mendapat bantuan VOC, Sultan Haji membuat perjanjian dengan VOC untuk menyingkirkan ayahnya dari Kesultanan Banten. Hal ini dilakukan Sultan Haji karena dirinya takut bahwa takhta kerajaan akan dilimpahkan kepada Pangeran Purbaya selaku saudara laki-lakinya. 

Perlawanan Banten

Pada tahun 1681, Istana Surosowan berhasil direbut Sutan Haji dan VOC dan Sultan Ageng Tirtayasa pindah ke daerah Tirtayasa untuk mendirikan keraton baru. 

Di Istana baru tersebut, Sultan Agung Trtayasa mengumpukan bekal dan kekuatan untuk merebut kembali Istana Surosowan. 

Dikutip dari buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (1981) karya M.C Ricklefs, Pasukan Sultan Ageng mampu mendesak pasukan Sultan Haji dalam penyerangan tahun 1682, sehingga Sultan Haji meminta bantuan VOC.

Baca juga: Ciri Perlawanan Bangsa Indonesia pada Abad Ke-19

Sultan Haji dan VOC mampu meredam perlawanan dan berhasil memukul mundur pasukan Sultan Ageng dan Pangeran Purbaya hingga ke Bogor.

Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya ditangkap oleh VOC pada 1683 dan ia dibawa ke Batavia sebagai tahanan.

VOC juga berhasil menjadikan Sultan Haji sebagai ‘’raja boneka’’ di kesultanan Banten, sehingga secara tidak langsung VOC dapat menaklukan Banten serta memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi