KOMPAS.com – Interaksi antarkelompok sosial dapat memunculkan fenomena sosial dan budaya yang baru.
Di sisi lain, interaksi antarkelompok sosial juga bisa menyebabkan konflik apabila muncul ketidakseimbangan kekuatan dalam interaksi tersebut.
Sebuah konflik dapat terjadi apabila dalam interaksi diikuti proses dominasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dominasi merupakan penguasaan pihak yang lebih kuat terhadap pihak yang lebih lemah.
Dominasi antarkelompok terjadi apabila suatu kelompok menguasai kelompok yang lain.
Contohnya suatu kelompok etnis mendominasi kelompok etnis yang lain, suatu kelompok ras mendominasi kelompok ras yang lain, dan sebagainya.
Baca juga: Status dan Peran Sosial dalam Studi Sosiologi
Selain itu, dominasi antarkelompok sosial erat kaitannya dengan keberadaan kelompok mayoritas dan kelompok minoritas.
Keberadaan kelompok mayoritas dapat diukur berdasarkan jumlah anggota dan kekuatan kelompoknya. Jumlah anggota yang lebih banyak dan kekuatan yang lebih kuat memudahkan kelompok mayoritas dalam menguasai kelompok minoritas.
Paternalisme
Salah satu bentuk dominasi adalah paternalisme. Dilansir dari buku Kamus Sosiologi (2012) karya Agung Tri Haryanto dan Eko Sujatmiko, paternalisme adalah sebagai penguasaan kelompok pendatang terhadap kelompok pribumi.
Contoh paternalisme adalah penjajahan yang dilakukan oleh Belanda terhadap bangsa Indonesia. Belanda sebagai kelompok pendatang menguasai dan mengeksploitasi rakyat Indonesia sebagai kelompok pribumi.
Baca juga: Sosiologi: Pengertian, Sejarah, dan Ciri-cirinya
Contoh lainnya adalah penjajahan bangsa Eropa terhadap suku Amerika. Bangsa Eropa sebagai kelompok pendatang dan Suku Amerika sebagai kelompok pribumi dari Benua Amerika.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.