KOMPAS.com - Dewasa ini, kita bisa melihat bahwa hampir semua pekerjaan dilakukan dengan menggunakan peralatan yang tidak terlepas dari penggunaan energi listrik.
Contohnya, yaitu penggunaan komputer, mesin-mesin pabrik, lampu, dan masih banyak lagi.
Pada pembahasan ini kita akan mempelajari penerapan induksi elektromagnetik pada trafo atau juga dikenal sebagai transformator.
Apakah kalian tahu bagaimanakah prinsip kerja dari trafo?
Baca juga: Trafo Tiang Listrik di Gandaria Utara Meledak dan Keluarkan Percikan Api
Dilansir dari Dental Radiography Principles and Techniques (2016) oleh Joen dan Laura, trafo merupakan alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan dalam rangkaian listrik.
Trafo step down digunakan untuk menurunkan tegangan, sedangkan trafo step up digunakan untuk menaikkan tegangan.
Pada prinsipnya trafo berfungsi sebagai transfer energi listrik dari kumparan primer menuju kumparan sekuknder.
Dilansir dari Transformers and Induction Machines (2009) oleh U. A. Bakshi dan M. V. Bakshi, trafo dikatakan ideal jika memenuhi sifat-sifat berikut:
Baca juga: Masyarakat Pulau Tinggi Nikmati Listrik dari Sampah Rumah Tangga
- tidak ada kehilangan energi,
- lilitannya memiliki hambatan nol,
- kebocoran fluks adalalah nol,
- permeabilitas inti sangat tinggi sehingga diperlukan arus yang dapat diabaikan untuk membentuk fluks di dalamnya.
Tetapi pada kenyataannya ada sebagian energi yang hilang dan berubah menjadi energi kalor.
Sehingga dikenal dengan istilah efisiensi transformator, yaitu merupakan perbandingan antara daya pada kumparan sekunder dengan daya pada kumparan primer.
Perhatikan ilustrasi trafo di bawah ini.
Secara matematis dapat ditulis seperti di bawah ini:
Keterangan:
η = efisiensi transformator/trafo dinyatakan dalam %
Vp = tegangan pada kumparan primer
Vs = tegangan pada kumparan sekunder
Np = jumlah lilitan pada kumparan primer
Ns = jumlah lilitan pada kumparan sekunder
Ip = arus listrik yang mengalir pada kumparan primer
Is = arus listrik yang mengalir pada kumparan sekunder
Pp = daya listrik pada kumparan primer
Ps = daya listrik pad akumparan sekunder