KOMPAS.com - Kapasitor merupakan komponen pasif kedua yang paling banyak digunakan pada rangkaian elektronika setelah resistor. Apakah kalian mengetahui apa yang dimaksud dengan rangkaian kapasitor pada arus bolak-balik?
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, arus bolak-balik atau yang biasa disebut dengan AC (Alternating Current) merupakan aliran muatan listrik yang berbalik arah secara berkala dan akan mengulangi siklus ini tanpa batas.
Dikutip dari Sears and Zemansky's Univeristy Physics (2000) oleh Young dan Hugh, kapasitor merupakan komponen elektronik yang mampu menyimpan energi potensial listrik dan muatan listrik. Pada rangkaian elektronika, kapasitor ditulis dengan huruf C.
Kapasitor memiliki simbol seperti gambar di bawah.
Baca juga: Pengertian, Rangkaian Seri dan Paralel Kapasitor
Pada prinsipnya kapasitor dapat dibangun dengan menggunakan dua pelat logam yang terisolasi satu sama lain oleh bahan dielektrik.
Klasifikasi kapasitor terdiri dari kapasitor elektrostatik yang memiliki bahan dielektrik udara atau bahan isolasi padat (kaca atau mika) dan kapasitor elektrolit seperti alumunium.
Kapasitor pada rangkaian arus bolak-balik dipasang untuk mendapatkan energi listrik yang lebih besar.
Ilustrasi rangkaian kapasitor dapat dilihat pada gambar di bawah.
Baca juga: Fakta Tagihan Listrik Bengkel Warga Rp 20 Juta, Kapasitor Rusak hingga PLN Meminta Dicicil
Persamaan rektansi kapasitif pada rangkaian kapasitor arus AC diperoleh dengan menggunakan konsep hukum Ohm, yaitu dapat ditulis sebagai berikut:
Hubungan kuat arus maksimum dan reaktansi kapasitif yang mengalir pada kapasitor arus AC ditulis sebagai berikut:
Hubungan kuat arus efektif dan reaktansi kapasitif yang mengalir pada kapasitor arus AC ditulis sebagai berikut: