KOMPAS.com - Dewasa ini, kehidupan kita sehari-hari erat kaitannya dengan penggunaan berbagai macam teknologi.
Teknologi pada umumnya memerlukan energi listrik sebagai sarana untuk menghidupkan peralatannya contohnya yaitu penggunaan komputer, TV, kipas angin, dan masih banyak lagi.
Energi yang dibutuhkan tiap satuan waktu tersebut disebut sebagai daya. Pada pembahasan ini kita akan mengenal tentang apa itu faktor daya.
Pada dasarnya, teori dan hasil sesungguhnya dari pembacaan alat daya dalam rangkaian arus bolak-balik (AC) besarnya tidak sama. Hal ini diakibatkan adanya hambatan semu yang berasal dari induktor yang disebut reaktansi induktif dan kapasitor yang disebut reaktansi kapasitif.
Baca juga: Rangkaian Seri RL pada Arus Bolak-Balik
Daya sesungguhnya pada rangkaian arus listrik hanya berada pada hambatan murni saja atau yang biasa disebut resistor.
Faktor daya inilah yang menyatakan perbandingan antara daya sesungguhnya dengan daya semu yang menurun. Faktor daya juga biasa disebut dengan power factor.
Dikutip dari Power Factor Correction (2020) oleh Hedaya Alasooly, secara sederhana faktor daya merupakan rasio yang menggambarkan seberapa banyak suplai daya yang sebenarnya.
Pada suatu rangkaian di mana terdapat arus yang tertinggal dari tegangannya dikatakan memiliki faktor daya tertinggal. Sedangkan pada rangkaian yang arusnya mendahului tegangannya dikatakan memiliki faktor daya mendahului.
Baca juga: Rangkaian Kapasitor pada Arus AC
Persamaan untuk menentukan faktor daya adalah:
Keterangan:
Daya sesungguhnya pada rangkaian arus AC dinyatakan sama dengan hasil kali antara daya semu (perhitungan teoritis) dan faktor daya, di mana daya semu selalu memiliki nilai yang lebih besar daripada daya sesungguhnya.
Persamaan untuk menentukan daya sesungguhnya adalah:
Baca juga: Pengertian, Rangkaian Seri dan Paralel Kapasitor
Keterangan: