KOMPAS.com - Setelah kita mempelajari tentang unsur radioaktif dan karakteristiknya, menurutmu apakah unsur radioaktif memberikan manfaat bagi manusia? Jawabannya adalah ya, tentu saja unsur radioaktif bermanfaat dalam banyak bidang kehidupan manusia.
Manfaat Radioaktif dalam Bidang Medis
Zat radioaktif digunakan untuk dapat memberikan gambaran spesifik tentang fungsi organ manusia. Salah satu alat yang dapat menggambarkan kondisi organ dalam 3 dimensi adalah Positron Emission Tomography (PET).
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, pemindaian PET dilakukan dengan menginjeksi radioisotop kedalam vena, bisa dilakukan dengan cara infus. radioisotop kemudian mengalir dalam darah dan masuk kedalam organ tubuh dalam beberapa waktu.
Radioisotop dalam organ kemudia dipindai dengan mesin PET dan tergambarlah representasi organ tubuh dan kelainannya.
Baca juga: Kenapa Batan Utamakan Produksi Radioisotop dari Radioaktif untuk Kesehatan?
Flour-10 digunakan untuk mendeteksi kanker, karbon-14 digunakan untuk mendeteksi kelaianan metabolisme, dan yodium-131 digunakan untuk mendeteksi kelainan tiroid.
Gambar menunjukkan hasil pemindaian PET pada pasien sebelum dan setelah kemoterapi. Setelah pengobatan kemoterapi, pemindaian menunjukkan berkurangnya kelaianan pada organ dalam pasien, yang berarti pasien mengalami kemajuan.
Manfaat Radioaktif dalam Bidang Arkeologi
Semua makhluk hidup di Bumi mengonsumsi karbon selama hidupnya, dan akan berhenti mengonsumsi karbon setelah makhluk tersebut mati.
Dilansir dari National Geographic, seorang ilmuan kimia bernama Willard Libby, menemukan bahwa karbon-14 dapat digunakan sebagai jam dan dianugerahi nobel kimia pada tahun 1960 karna penemuannya tersebut.
Baca juga: Menristek/BRIN Pastikan Kompleks Batan Indah Sudah Bebas dari Paparan Zat Radioaktif
Dalam tubuh makhluk hidup yang telah mati, dapat ditemukan isotope karbon yaitu karbon-14 yang memiliki waktu paruh selama 5.730 tahun. Sehingga karbon-14 dapat digunakan untuk mengetahui umur fosil makhluk hidup, baik fosil hewan, tumbuhan, maupun manusia.
Dilansir dari National Geographic, semakin semakin sedikit radioaktivitas karbon-14 pada fosil makhluk hidup, berarti semakin tua umur fosil tersebut.
Manfaat Radioaktif dalam Bidang Energi
Penggunaan radioisotop pada bidang energi selain untuk pembangkit listrik tenaga nuklir yang telah di bahas pada sub bab reaksi transmutasi.
Radioisotop juga digunakan sebagai bahan bakar utama dalam misi perjalanan keluar angkasa yang dilakukan oleh NASA selama 50 tahun kebelakang. Jenis radioisotop yang digunakan untuk peawat luar angkasa dan roket adalah plutonium-238.
Baca juga: Menristek/BRIN Pastikan Kompleks Batan Indah Sudah Bebas dari Paparan Zat Radioaktif
Dilansir dari NASA Radioisotope Power Systems, plutonium-238 digunakan karena stabil pada suhu tinggi, memiliki waktu paruh yang cukup lama yaitu 88 tahun, memiliki kepadatan yang tinggi, dan juga dapat menghasilkan panas dalam julah besar.
Plutonium juga meradiasikan sinar alfa, beta, dan gamma yang lebih sedikit sehingga tidak merusak instrument pesawat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.