Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Batak (1878-1907)

Baca di App
Lihat Foto
tribunnewswiki.com
Keluarga Sisingamangaraja XII dalam sekapan di Siborong-borong, Tapanuli, 1907.
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Pemerintah Kolonial Belanda mampu menguasai wilayah Sumatera pada pertengahan abad ke-19, kecuali daerah Aceh dan tanah Batak.

Interaksi antara Belanda dengan orang-orang Batak mulai terjadi pada sekitar tahun 1870-an.

Pada masa tersebut, kaum misionaris (pendakwah Kristen) banyak melakukan upaya penyebaran agama Kristen di wilayah Batak atau Tapanuli.

Latar belakang perang Batak

Perlawanan rakyat Tapanuli melawan belanda disebabkan oleh agama Batak kuno yang dianut masyarakat terancam oleh kehadiran agama Kristen.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisingamangaraja XII sebagai raja Batak menolak adanya upaya penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh misionaris Belanda di wilayah Batak.

Hal tersebut dilakukan karena Sisingamangaraja khawatir kepercayaan dan tradisi animisme rakyat Batak akan terkikis oleh perkembangan agama Kristen.

Baca juga: Perang Banjar (1859-1905)

Dalam buku Perang Batak: Perang Sisingamangaradja (1972) karya O.L Napitupulu, disebutkan bahwa upaya penolakan Kristenisasi di Batak dilakukan Sisimangaraja dengan cara mengusir zending (organisasi penyebar agama Kristen) yang memaksakan agama Kristen kepada rakyat Batak pada 1877.

Jalannya perang

Menanggapi tindakan pengusiran oleh Sisingamangaraja, para misionaris meminta perlindungan dari pemerintah Kolonial Belanda.

Pada 6 Februari 1878 pasukan Belanda tiba di Pearaja (pedalaman Sumatra Utara) dan bergabung dengan kaum misionaris Belanda.

Kedatangan tentara Belanda di wilayah Batak telah memprovokasi Sisingamangara sehingga ia mengumumkan perang pada 16 Februari 1878 dengan melakukan penyerangan ke pos-pos Belanda di Bahal Batu.

Dalam buku Sejarah Nasional Jilid IV (1984) karya Marwati Djoened Poesponegoro dkk, pasukan Sisingamangaraja bergabung dengan pejuang Aceh pada Desember 1878 untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda.

Baca juga: Perang Pattimura Melawan Belanda

Aliansi Sisingamangaraja dan Aceh mampu menduduki wilayah pedalaman Sumatera Utara, namun saat masuk wilayah kota pasukan ini dapat dipukul mundur oleh Belanda.

Perang Batak antara pasukan Sisingamangaraja dan Belanda berjalan seimbang selama tahun-tahun 1880-an. Serangan Sisingamaraja pada Agustus 1889 mampu meduduki daerah Lobu Talu dan membunuh beberapa tentara Belanda.

Namun pendudukan Lobu Talu tidak berlangsung lama karena Belanda kembali mendatangkan bantuan dari Padang untuk merebut kembali Lobu Talu dari tangan Sisingamangaraja.

Lihat Foto
tribunnewswiki.com
Sisingamangaraja XII
Akhir perang Batak

Perlawanan Sisingamagaraja dalam Perang Batak mulai meredup semenjak wilayah Huta Paong diduduki oleh Belanda pada September 1889.

Pasca pendudukan Huta Paong, Belanda terus memburu Sisingamangaraja dan pasukannya hingga terjadi pertempuran di daerah Tamba.

Baca juga: Perang Tondano Melawan Belanda

Dalam pertempuran tersebut pasukan Batak mengalami kekalahan dan melarikan diri menuju daerah Horion.

Belanda terus melacak arah pelarian Sisingamangaraja dan pasukannya. Bahkan, pihak Belanda menggunakan orang-orang dari Senegal, Afrika untuk membantu pelacakan.

Tahun 1907, Belanda mampu mengepung Sisingamangaraja XII di daerah Dairi, namun ia tak mau menyerahkan diri. Sisingamangaraja beserta pasukannya bertarung hingga titik darah penghabisan dan meninggal pada pengepungan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi