Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Teks Eksplanasi tentang Sumpah Pemuda

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/PRIYOMBODO
Diorama Kongres Pemuda di Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2015).
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Bila kita sering membaca, melihat, atau mendengar di media ataupun sumber lain mengenai bencana alam, fenomena sosial, atau peristiwa tertentu, bisa jadi itu adalah teks eksplanasi. Teks eksplanasi merupakan penjelasan dari hubungan sebab-akibat suatu peristiwa.

Menurut Kosasih (2016) dalam buku Jenis-jenis Teks: Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta Langkah Penulisannya, kaidah kebahasaan yang menandai teks eksplanasi di antaranya penunjuk keterangan waktu, penunjuk keterangan cara, konjungsi kronologis, dan kata tunjuk.

Namun pada dasarnya, teks eksplanasi lebih menekankan pada penjabaran dari “mengapa” dan “bagaimana” pada suatu peristiwa.

Teks eksplanasi memiliki struktur. Dilansir dari buku Targetting Text: Information: Recount, Information Report & Eksplanation: Junior High School karya Wood & Stubbs (2000), berikut adalah struktur teks eksplanasi:

Baca juga: Hubungan Kausalitas dalam Teks Eksplanasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teks eksplanasi memiliki kaidah kebahasaan yang menjadi ciri khas teks tersebut. Agar lebih mudah memahaminya, mari kita lihat contoh.

Berikut adalah contoh penulisan teks eksplanasi dengan tema Sumpah Pemuda:

Contoh I:
28 Oktober bagi bangsa Indonesia merupakan salah satu peringatan bersejarah, yaitu Hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda merupakan momentum bagi kaum muda dalam upaya meraih kemerdekaan. Pemuda bangsa Indonesia yang berasal dari berbagai daerah berkumpul untuk mengadakan kongres.

Kongres Pemuda pertama terselenggara pada 1926, sedangkan berikutnya pada 1928. Kongres ini bertujuan untuk menyatukan berbagai organisasi pemuda di Indonesia. Mereka bersama-sama menyatakan rasa nasionalismenya, mengusahakan kemerdekaan Indonesia, menghapus sekat antardaerah, serta mempertebal persatuan dan kesatuan bangsa.

Maka dari itu, Sumpah Pemuda perlu diperingati agar pemuda zaman sekarang tetap memiliki semangat kemerdekaan. Kecintaan terhadap persatuan dan kesatuan perlu dirawat tanpa memandang asal-usul daerah.

Contoh II:

Sumpah Pemuda merupakan ikrar yang disepakati pemuda Indonesia menjelang kemerdekaan. Sumpah tersebut merupakan hasil kesepakatan pada dua kongres. Kongres Pemuda I pada 1926, dan Kongres Pemuda II pada 1928.

Berikut adalah bunyi teks Sumpah Pemuda:
“Kami putra dan putri Indoensia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kami putra danputri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indoensia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”

Sumpah tersebut sarat akan nilai-nilai persatuan bangsa. Pemuda Indonesia menyadari perbedaan suku, bangsa, agama, dan ras begitu beragam. Namun, perbedaan tersebut bukan menjadi masalah untuk mencapai kemerdekaan. Sebaliknya, mereka menyatukan kekuatan dan mengamalkannya dalam bentuk Bhineka Tunggal Ika.

Baca juga: Menulis Teks Eksplanasi

Contoh III:
Pemuda dari berbagai daerah di Indonesia merumuskan Sumpah Pemuda. Pada 30 April sampai 2 Mei 1926, Kongres Pemuda I diadakan di Gedung Pemuda Katolik, Jakarta. Sedangkan Kongres Pemuda II, pada 27 dan 28 Oktober 1928 diadakan di Gedung Oost Java, Jakarta Pusat.

Organisasi pemuda yang turut terlibat dalam perumusan Sumpah Pemuda antara lain, Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten, Katholikee Jongelingen Bond, Sekar Rukun, Pemuda Kaum Betawi, Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia, dan sebagainya.

Jumlah peserta kongtes tercatat mencapai 700 orang. Para pemuda tersebut menempuh perjalanan jauh demi hadir pada kongres. Mereka datang untuk merekatkan persatuan dan merumuskan Sumpah Pemuda, menjelang kemerdekaan Indoensia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi