Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siklus Hidrologi: Jenis dan Komponen Pembentuknya

Baca di App
Lihat Foto
US National Oceanic and Atmospheric Administration
Siklus air
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Salah satu lingkung kajian geografi adalah hidrosfer, yaitu lapisan air yang mengelilingi bumi. Lapisan air tersebut dapat berupa sungai, danau, laut, pantai, air tanah, hujan, gletser, dan samudera.

Salah satu kajian dalam hidrosfer adalah siklus hidrologi. Dalam buku Hidrologi Terapan (2008) karya Bambang Triatmodjo, siklus hidrologi merupakan proses pergerakan air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara terus menerus.

Jenis siklus air

Siklus air dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:

Siklus ini dimulai dengan penguapan air laut ke atmosfer, selanjutnya pada ketinggian tertentu uap air akan mengalami proses kondensasi. Proses kondensasi merubah uap air menjadi awan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awan yang mengandung banyak uap air kemudian berubah menjadi titik titir air atau hujan yang jatuh ke laut.

Baca juga: Tahapan Siklus Hidrologi

Siklus ini dimulai ketika uap air laut dibawa angin menuju daratan. Kemudian uap tersebut mengalami kondensasi pada ketinggian tertentu sehingga membentuk awan. Uap air tersebut akan jatuh di daratan sebagai hujan.

Air hujan tersebut akan meresap ke dalam tanah dan diserap oleh akar tumbuhan. Setelah itu, air akan kembali ke laut melalui sungai atau menguap melalui tumbuhan.

Proses siklus panjang sama seperti siklus sedang. Perbedaannya terletak pada proses setelah kondensasi. Pada siklus panjang, setelah kondensasi, titik-titik air dibawa angin ke tempat yang lebih tinggi sehingga menjadi kristal-kristal es.

Kemudian kristal es tersebut dibawa oleh angin ke puncak gunung. Kristal es tersebut jatuh sebagai salju, terjadi glester, kemudian mengalir ke sungai, dan akhirnya kembali ke laut.

Komponen pembentuk siklus air

Dilansir dari buku Ensiklopedia Geografi Air (2018) karya Eka Susi Sulistyowati, dijelaskan bahwa siklus air dibentuk oleh tujuh komponen, sebagai berikut:

Merupakan proses penguapan air dari permukaan tumbuhan. Proses transpirasi berlangsung melalui pori-pori daun yang berkaitan dengan udara luar, seperti stomata dan lubang katikula.

Baca juga: Jenis-Jenis Ekosistem Pantai

Merupakan proses tertahannya air hujan pada permukaan tumbuhan. Air tersebut kemudian diuapkan kembali ke atmosfer.

Merupakan proses penguapan air yang berasal dari tubuh perairan, baik itu perairan darat ataupun perairan laut. Proses ini dipengaruhi oleh faktor iklim di lingkungan perairan, seperti temperatur udara, kelembapan udara, dan kecepatan angin.

Merupakan proses penguapan air yang berasal dari proses transpirasi dan evaporasi. Dua proses tersebut merupakan komponen yang penting dalam siklus air karena bisa mengurangi cadangan air di tubuh air, tanah, dan tanaman.

Merupakan proses peresapan air ke dalam tanah. Ada dua unsur penting dalam proses infiltrasi, yaitu kapasitas infilrtasi dan laju infiltrasi.

Kapasitas infiltrasi merupakan laju infiltrasi maksimum pada jenis tanah tertentu. Sedangkan laju infiltrasi merupakan kecepatan infiltrasi yang nilainya didasarkan pada kondisi tanah dan intensitas hujan.

Baca juga: Fungsi Air dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Merupakan proses perubahan wujud zat dari gas (uap air) menjadi cair. Kondenasi memegang peranan penting dalam siklus air. Tanpa adanya proses kondensasi, awan tidak akan terbentuk.

Merupakan hujan yang turun dari atmosfer ke permukaan bumi. Hujan tersebut dapat berbentuk titik-titik air ataupun salju. Presipitasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kelembapan udara, sinar matahari, angin, dan temperatur udara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi