KOMPAS.com - Apakah kalian tahu bagaimana konsep perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku?
Dilansir dari Plane Trigonometry (1984) oleh Fred Winchell Sparks dan Paul Klein Rees, trigonometri didasarkan pada bahasa yunani, yaitu segitiga (trigonon) dan ukuran (metron).
Trigonometri ini muncul dari pengamatan bahwa terdapat hubungan antara sudut dan sisi pada segitiga.
Hubungan antar perbandingan sisi pada trigonometri ini penting untuk kita pahami dalam menghitung nilai-nilai sudut yang tidak istimewa.
Baca juga: Berusia 3.700 Tahun, Inilah Tabel Trigonometri Paling Tua dan Akurat
Konsep perbandingan trigonometri adalah berdasarkan pada segitiga siku-siku seperti ilustrasi segitiga di bawah ini.
Berdasarkan gambar di atas, penentuan nama sisi mengacu pada sudut yang diamati.
Diketahui terdapat sudut θ, sehingga sisi di depan sudut dinamakan sisi depan a, sisi disamping sudut dinamakan sisi samping b, dan sisi yang miring dari segitiga tersebut dinamakan sisi miring c.
Perbandingan trigonometri menyatakan hubungan perbandingan sudut lancip dengan panjang sisi-sisi pada segitiga siku-siku yang dapat dinyatakan dalam hubungan berikut:
Baca juga: Siku Hitam Bikin Harimu Kelam? Intip 8 Cara Mencerahkannya
Untuk memudahkan dalam mengingat hubungan trigonometri di atas, kita dapat menggunakan istilah berikut:
sindemi, cossami, tandesa
Apabila kita mengingat ketiga istilah di atas, maka hubungan trigonometri yang dinyatakan dengan csc, sec, dan cot hanya tinggal dicari oleh invers atau kebalikan dari persamaan sin, cos, dan tan.
Keterangan pembacaan pada istilah sin, cos, tan, csc, sec, dan cot:
sin = sinus
cos = cosinus
tan = tangen
csc = cosecan
sec = secan
cot = cotangen
Baca juga: Berawal dari Bimbel Matematika, Ardhito Pramono Jadi Belajar Musik
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.