Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menentukan Unsur Pembangun Teks Cerpen dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi cerpen
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Cerpen atau cerita pendek merupakan prosa yang memiliki jalan cerita lebih sederhana.

Dalam sastra, prosa termasuk juga cerpen, dibangun berdasarkan dua unsur, intrinsik dan ekstrinsik. Keduanya biasa juga disebut sebagai unsur pembangun.

Unsur intrinsik cerpen antara lain:

Sementara unsur ekstrinsik menekankan pada latar belakang yang mempengaruhi lahirnya sebuah karya.

Latar belakang tersebut biasanya berkaitan dengan ekonomi, religi, politik, dan budaya. Sebab cerpen tidak muncul dari kekosongan budaya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar mudah memahaminya, mari kita memindai unsur-unsur pembangun dengan menganalisis sebuah cerpen.

Baca juga: Struktur Teks Cerpen

 

Kita ambil contoh cerpen dari buku kumpulan cerpen berjudul Tank Merah Muda. Salah satu cerpennya berjudul Cerita dari Belakang Wihara, karya Raisa Kamila. Berikut penggalan cerpen tersebut:

“Gimana ya, kalau semua orang yang tinggal di tempat ini diwajibkan pakai jilbab?”
“Maksudmu semua orang itu, termasuk aku sama kau?” Nora balik bertanya kepadaku. Aku hanya mengangguk pelan.

“Nggak mungkin, lah. Itu kan peraturan orang yang agamanya Islam, mana bisa atur-atur orang yang agamanya beda.”

Nora kemudian menyalakan mesin motornya. Parkiran sudah sepi, hanya ada satu dua motor yang tertinggal. Aku duduk menyamping di belakang Nora dan motor melaju ke arah gerbang keluar.

“Kau itu terlalu banyak khawatir, Ping. Kalaupun ada aturan itu, yang menjalani kan orang Islam. Kita, ya hidup aja seperti biasa,” suara Nora tersamar bunyi knalpot yang bising dan angin.

“Tapi kita kan hidup di tengah-tengah orang ini… Apa nggak berbahaya? Kayak yang kau alami itu, misalnya.”

Nora sepertinya tidak mendengar apa yang aku katakan, justru bertanya dengan agak berteriak, “Rumahmu sebelah mana, Ping? Di belakang wihara, ya?”

Saat aku turun dari motor Nora, aku tidak menyangka itu akan menjadi pertemuan terakhir kami. Abangnya meninggal sebelum sempat berangkat ke Singapura. Setelah upacara pemakaman selesai, Nora diminta menetap oleh bibinya, yang sudah menua dan mulai rabun.

Kedua orangtuanya sepakat agar ia melanjutkan sekolah di Medan, sambil menemani bibinya yang hidup sendiri. Ia tidak punya banyak waktu untuk berpamitan. Saat mengetahui kabar ini dari Bu Erlin, aku merasa marah dan kecewa, entah pada apa.

Baca juga: Cara Menulis Cerpen

Berselang satu caturwulan setelah Nora pindah, terbit surat edaran yang mewajibkan semua perempuan di sekolah memakai jilbab. Aku teringat obrolan terakhir dengan Nora. Di hari pertama sekolah setelah liburan, aku seperti orang yang tersesat di tengah kerumunan orang-orang yang akan pergi ke pengajian.

Icut dan Yuli datang ke sekolah dengan penuh tawa, mereka terlihat seperti orang lain dan mungkin itu terasa lucu. Jilbab mereka berwarna putih agak kebiruan dan tampak mencolok dengan kemeja yang berwarna putih tulang.

Sejak hari itu, setiap kali guru-guru memasuki kelas, mereka akan memastikan bahwa satu-satunya yang tidak memakai jilbab adalah aku. Tapi sebenarnya itu tidak terlalu mengganggu, dibanding seorang guru fiika yang selalu berkata bahwa, ia berharap aku mendapat hidayah untuk masuk Islam.

Aku hanya diam, berpura-pura tidak paham. Aku berusaha membayangkan apa yang Nora lakukan dalam keadaan seperti ini. Karena, aku memang tidak tahu harus melakukan apa, selain berharap keadaan di tempat ini akan baik-baik saja.

Unsur intrinsik

Plot/Alur

Menurut Burhan Nurgiyantoro dalam buku Teori Pengkajian Fiksi (1998), plot cerpen pada umumnya tunggal, hanya terdiri dari satu urutan peristiwa yang diikuti sampai cerita berakhir. Selain struktur, alur dapat ditengarai dengan urutan cerita. Terdapat alur maju, alur mundur, dan campuran.

Dalam cerpen Cerita dari Belakang Wihara, alurnya maju. Karena penggalan cerita berawal dari perjalanan Nora dan Ping dari gerbang, menuju rumah Ping belakang Wihara, Nora pindah rumah, sampai berakhir pada selang waktu “satu caturwulan”.

Tidak ada alur mundur atau flashback pada penggalan cerpen tersebut. Maka dapat dipastikan alur cerpen adalah maju.

Tema

Tema merupakan pokok pikiran yang digunakan sebagai dasar cerita. Biasanya cerpen memiliki alur tunggal, maka temanya pun tunggal. Berbeda dengan novel yang memiliki tema tambahan atau subtema.

Baca juga: Cerpen: Sejarah, Ciri-ciri dan Jenis

Cerita dari belakang Wihara memiliki tema keberagaman antarumat beragama. Hal tersebut dapat dibuktikan dari percakapan Ping dan Nora. Mereka membahas mengenai penggunaan jilbab di sekolah.

Penokohan

Tokoh-tokoh cerita cerpen lebih terbatas, baik yang menyangkut jumlah maupun data-data jati diri tokoh, khususnya yang berkaitan dengan perwatakan, sehingga pembaca harus merekonstruksi sendiri gambaran yang lebih lengkap tentang tokoh itu.

Penggalan cerpen di atas menyebut beberapa tokoh. Ada tokoh dominan dan tokoh sampingan. Menjabarkan penokohan dapat dilakukan dengan memperhatikan karakter atau perilaku tiap tokoh dalam cerpen.

Berikut penjabaran penokohan dalam penggalan cerpen Cerita dari Belakang Wihara:

  • Tokoh Ping: tokoh utama, memiliki sedikit sisi paranoid. Dibuktikan dengan ketakutannya soal aturan wajib pakai jilbab.
  • Tokoh Nora: tokoh sampingan, teman dekat tokoh utama. Sama seperti Ping, Nora tergolong kelompok minoritas. Namun sikap nora santai, berani, cuek, sekaligus tegas.
  • Tokoh Abang Nora: tokoh sampingan yang menjadi penyebab kepindahan Nora ke Medan. Ia meninggal sebelum sempat berobat ke Singapura.
  • Tokoh Bu Erlin: tokoh sampingan, guru dari Ping, Nora, Icut, dan Yuli
  • Tokoh Icut: tokoh sampingan, seorang siswi biasa. Dibuktikan dengan penggalan kutipan “Icut dan Yuli datang ke sekolah dengan penuh tawa, mereka terlihat seperti orang lain dan mungkin itu terasa lucu.”
  • Tokoh Yuli: sama seperti Icut, tokoh sampingan, seorang siswi biasa yang berusaha menyesuaikan diri dengan aturan baru di sekolah.

Latar

Latar dalam berpen berkaitan dengan tempat, waktu, atau suasana. Cerpen hanya membutuhkan pelukisan secara garis besar saja, atau bahkan hanya secara implisit, asal telah memberikan suasana tertentu yang dimaksudkan.

Latar tempat dalam cerpen karya Raisa Kamila di atas, antara lain belakang Wihara, gerbang sekolah, jalanan menuju rumah Ping (belakang Wihara), dan sekolah.

Latar waktu dalam cerpen ditandai dengan penggalan peryataan waktu dalam cerpen. Contohnya, “Berselang satu caturwulan” dan “di hari pertama setelah liburan”.

Sedangkan latar suasana, ketika di perjalanan percakapan Ping dan Nora terganggu meski pembahasannya cukup dalam.

Latar suasana sekolah di hari pertama cukup riang karena siswi merasa lucu dengan aturan baru.

Baca juga: Cara Mengubah Cerpen Menjadi Naskah Drama, Jawaban Soal TVRI SD 4-6, 4 Juni 2020

Amanat

Amanat merupakan pesan yang terkandung dalam cerpen. Ada amanat tersurat, yang dapat dilihat langsung dalam penggalan cerpen. Ada amanat tersirat, yang baru dapat dipahami pembaca setelah membaca keseluruan cerita.

Cerpen di atas mengandung amanat mengenai keberagaman agama. Agama maupun religiusitas bukanlah hal yang bisa dipaksakan, termasuk di lingkungan sekolah. Keberagaman dan kesetaraan hak dalam beragama harus berjalan beriringan.

Unsur Ekstirnsik

Unsur ekstrinsik berkaitan dengan latar belakang pengarang, latar sosial, dan kondisi lain yang mempengaruhi lahirnya sebuah karya.

Raisa Kamila, pengarang cerpen tersebut berasal dari Aceh. Maka sedikit banyak, cerita tersebut berkaitan dengan kesehariannya.

Kondisi sosial juga menjadi unsur pembangun yang kuat dalam cerpen ini. Dapat dilihat bahwa Indonesia terdiri dari berbagai ras, suku, budaya, dan agama. Cerpen ini menggambarkan sepenggal dari keberagaman tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi