Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/JEMASTOCK
Ilustrasi dua orang remaja tertawa. Salah satu penyebab orang tertawa adalah mendengarkan hal-hal lucu seperti anekdot.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Teks anekdot dapat dengan mudah dikenali karena memuat lelucon atau cerita jenaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indoensia, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Struktur teks anekdot terdiri atas lima bagian. Penjelasan mengenai struktur teks anekdot adalah sebagai berikut:

Bagian ini merupakan bagian pembuka memberi gambaran umum tentang isi yang akan diceritakan. Dapat juga diawali dengan hal yang menunjukkan keunikan yang akan ada di dalam teks.

Orientasi menitik beratkan pada latar cerita atau latar belakang bagaimana suatu peristiwa terjadi. Detail latar dalam bagian ini berfungsi untuk membangun teks.

Bagian ini menyampaikan masalah yang unik atau tidak biasa pada cerita atau orang yang diceritakan. Krisis ditandai dengan terjadinya kejanggalan atau ketidakpuasan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pengertian Anekdot dan Tujuannya

Reaksi adalah klimaks cerita. Berisi tanggapan dari perstiwa di bagian krisis. Bagian ini dapat juga berupa penyelesaikan masalah dari bagian krisis.

Koda adalah penutup. Bagian ini merupakan akhir yang berisi kesimpulan. Biasa ditandai dengan komentar atau penegasan dari makna dalam teks anekdot.

Untuk lebih mudah memahami masing-masing bagian dalam struktur anekdor, mari ambil contoh.

Contoh teks anekdot dengan pembagian berdasarkan struktur berikut dilansir dari Mengalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot (2016) karya Indri A. Permatasari.

(abstrak)
Pada suatu hari Tutut, anaknya Soeharto lewat jalan tol di Jakarta. Penjaga tol menyebutkan tarif Rp 3.000.

(Orientasi)
Tutut yang tidak punya uang receh sehingga mengeluarkan pecahan Rp 50.000.
Penjaga tol : “Ini bu, kembaliannya.”
Bu Tutut : “Sudah… simpan saja buat keluarga anda.”
Penjaga tol merasa senang karena menerima Rp 47.000 rupiah dan langsung berterima kasih kepada Tutut.

Setelah beberapa jam Tommy datang, melewati jalan tol tersebut. Kali ini Tommy mengeluarkan uang 20 ribuan.
Penjaga tol: “ Ini pak, kembaliannya 17 ribu.”
Tommy: “Sudahlah, simpan saja buat sekolah anak anda.”
Penjaga langsung memasukkan kembalian itu kekantongnya dan berterima kasih banyak ke Tommy.

Baca juga: Teks Anekdot: Pengertian, Struktur, Ciri-ciri, dan Kaidahnya

(Krisis)
Setelah beberapa jam datang Soeharto dengan mobilnya lewat jalan tol. Soeharto mengeluarkan uang Rp 5.000 dan disodorkan ke penjaga tol. Soeharto menunggu. Lima menit berlalu. Lalu bertanya kepada penjaga tol.
Soeharto : ”Loh, mana uang kembalian saya?”
Penjaga tol: ”Ah bapak, masa uang 2.000 rupiah aja dibalikin. Tadi Bu Tutut dan Pak Tommy lewat kembaliannya 47.000 dan 17.000 aja diberikan ke saya, masa Bapak yang 2000 aja minta kembalian?”

(reaksi)
Soeharto: “Anda tahu Tutut dan Tommy anak siapa?”
Penjaga tol: ”Ya tahu, Pak! Kan anaknya bapak presiden,”

(Koda)
Soeharto: “Nah mereka kan anak presiden. Sedangkan saya anak petani!! Sekarang, mana kembalian saya?”

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi