Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Teks Eksplanasi, Memupuk Rasa Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Baca di App
Lihat Foto
MaskaRad
Teks eksplanasi dalam buku
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Teks eksplanasi merupakan penjelasan dari pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana” pada suatu peristiwa.

Menurut Kosasih (2016) dalam buku Jenis-jenis Teks: Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta Langkah Penulisannya, kaidah kebahasaan yang menandai teks eksplanasi di antaranya penunjuk keterangan waktu, penunjuk keterangan cara, konjungsi kronologis, dan kata tunjuk.

Strukturnya berisi pernyataan umum, urutan penjelas, dan kesimpulan. Teks eksplanasi lebih menekankan pada penjabaran sebab dan akibat.

Berikut contoh teks eksplanasi bertema memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa:

Contoh I:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2020 Kementrian Pemuda dan Olahraga (Menpora) membawa tema “Bersatu dan Bangkit”. Peringatan yang dilaksanakan tiap 28 Oktober ini, menjadi momentum untuk kembali mengenang kesatuan dan persatuan bangsa.

Baca juga: Contoh Teks Eksplanasi tentang Sumpah Pemuda

Kesatuan dan persatuan menjadi hal penting bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari bentuk negara yang dipilih Indonesia, yaitu kesatuan dan republik. Para pendiri bangsa memilih bentuk negara ini karena dirasa paling cocok dengan keberagaman ras, suku, agama, dan budaya yang tersebar di berbagai pelosok nusantara. Bila rasa kesatuan tersebut memudar, maka negara dapat goyah.

Oleh sebab itu, Menpora mengajak pemuda dan seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat memaknai Sumpah Pemuda. Bersatu dan bangkit merupakan ajakan untuk mempererat ikatan kebangsaan.

Contoh II:

Indonesia merupakan negara republik dengan bentuk kesatuan. Dalam rumusan dasar negara, tepatnya sila ketiga Pancasila bahkan memuat Persatuan Indonesia. Sebagai bagian dari warga negara Indonesia, kita patut memaknainya dengan benar.

Peran sebagai warga negara tidak hanya sebatas memakai hak suara saat pemilihan umum saja. Warga negara yang baik tahu persis hak dan kewajibannya. Sebagai warga negara kita wajib menjaga persatuan dan kesatuan. Belakangan terjadi kerusuhan dan ketidakadilan akibat pertentangan satu kelompok dengan kelompok lainnya. Hal ini bertentangan dengan sila ketiga.

Bila ada pelanggaran atas hak warga negara maka kita harus bisa menjadi kontrol. Baiknya, kita tidak membiarkan ketidakadilan dan kekuasaan sewenang-wenang menciderai semangat persatuan dan kesatuan. Sebab berdasarkan Pancasila, di atas persatuan, ada keadilan sosial.
Cita-cita bangsa Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Semuanya tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 aliena keempat. Cita-cita bangsa tidak dapat terwujud tanpa adanya persatuan dan kesatuan.

Maka, sebagai bagian dari bangsa Indonesia memaknai arti kesatuan dan persatuan menjadi penting. Salah-salah kita bisa terjerumus dalam fanatisme tanpa mengingat kembali cita-cita bangsa.

Baca juga: Menulis Teks Eksplanasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi