KOMPAS.com - Lemak adalah makronutrien atau nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar selain karbohidrat dan protein. Lemak yang kamu makan akan masuk kedalam proses metabolisme yang rumit namun dan bersangkut paut dengan metabolisme karbohidrat.
Pemecahan Trigliserol
Lemak yang terkandung dalam makanan, kebanyakan berupa trigliserol. Trigliserol adalah tiga asam lemak yang menempel pada gliserol.
Lemak yang masuk melalui mulut tidak akan terganggu dengan enzim pencernaan dalam mulut, karena tidak ada yang dapat memecah lemak.
Trigliserol kemudian masuk kedalam usus kecil dan kemudian dipecah oleh enzim lipase yang dikeluarkan oleh pancreas.
Baca juga: Perbedaan Lemak Jenuh dan Lemak Tak Jenuh
Enzim lipase memecah trigliserol menjadi bentuk yang lebih sederhana yaitu monogliseril. Lalu monogliseril dipecah kembali oleh garam empedu dan lipase menjadi asam lemak bebas dan menghasilkan ATP.
Pembentukan Kilomikron
Dilansir dari BCcampus Open Textbooks, ketika monogliseril dan asam lemak bebas melewati membran usus kembali terbentuk trigliserol. Trigliserol tersebut kemudian bersatu dengan molekul protein bernama apolipoprotein dan kolesterol membentuk kilomikron.
Lemak bersifat hidrofobik atau tidak larut dalam air dan cenderung menjauhi air sehingga tidak dapat larut dalam darah. Kilomikron bersifat hidrofilik atau dapat berikatan dengan air dan darah sehingga kilomikron dapat memebawa trigliserol kedalam peredaran darah.
Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, kilomikron kemudian masuk kedalam sistem limfatik untuk masuk ke aliran darah untuk kemudian dikirim ke otot. Kelebihan lemak trigliserol akan disimpan dalam jaringan adiposa.
Baca juga: Kenali, Cara Santap Makanan Penutup yang Picu Lemak di Perut
Pada otot, trigliserol didegradasi menjadi asetil koenzim A untuk digunakan dalam asam trikarboksilasi dan juga respirasi sel. Otot jantung juga mengnsumsi lemak dalam bentuk asetil koenzim A sebagai bahan bakar untuk terus berdetak.
Lipolisis
Lemak dalam jaringan adipose bisa digunakan kapan saja saat dibutuhkan tubuh melalui proses lipolisis dalam sitoplasma. Lipolisis mengubah trigliserol menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol yang dihasilkan kemudian digunakan untuk proses glikolisis.
Dilansir dari WatCut, asam lemak akan dioksidasi oleh beta oksidasi dalam mitokondria menjadi asil koenzim A. asil koenzim A bergabung dengan asil kartinin menghasilkan asetil koenzim A yang digunakan dalam siklus krebs.
Hal ini berarti lemak dapat digunakan untuk membuat energi dalam siklus krebs sebagai ganti glukosa.
Baca juga: Sedot Lemak di Salon Tak Berizin, Calon Pengantin Ini Tewas
Ketogonesis
Setelah digunakan oleh otot dan juga digunakan untuk sintesis energi, kelebihan lemak yang masih ada diproses secara ketogenesis untuk membuat badan keton.
Badan keton adalah cadangan makanan saat tubuh kelaparan, atau menggantikan karbohidrat untuk menjadi bahan bakar otak.
Untuk dapat digunakan oleh otak, badan keton harus dioksidasi secara beta-hydroxubuty oksidasi menghasilkan asetoasetat dan menghasilkan energi berupa NADH.
Asetoasetat kemudian diproses seperti pada gambar agar bisa masuk kedalam siklus krebs untuk membuat energi bagi otak dan tubuh.
Baca juga: 6 Jenis Gerakan Membakar Lemak, Bagi Kamu yang Benci Kardio
Kesimpulan
Setelah menyimak materi diatas, metabolisme lemak terlihat rumit. Untuk dapat lebih memahami proses metabolisme lemak, lihatlah bambar dibawah ini!
Secara garis besar metabolisme lemak dimulai dari pemecahan trigliserol menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol kemudian melewati proses glukokoneogenensis dan dirubah menjadi glukosa dan masuk dalam proses glikolisis.
Asam lemak diubah menjadi asetil koenzim A untuk digunakan otot manusia, kelebihannya lalu disimpan dalam badan keton untuk digunakan kembali oleh otak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.