Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Replikasi DNA: Teori-Teori Cara Duplikasi DNA

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi tes DNA.
|
Editor: Rigel Raimarda

KOMPAS.com - DNA bertugas untuk menurunkan sifat induk kepada turunnya karena DNA memiliki kemampuan replikasi. Replikasi adalah pembentukan DNA baru yang sesuai dengan sifat DNA itu sendiri.

Replikasi DNA dapat dijelaskan oleh tiga teori yaitu teori semi-konservatif, teori konservatif, dan teori dispersif di mana ketiganya mnghasilkan DNA yang sama dengan DNA induknya.

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Teori replikasi DNA

Teori Konservatif

Teori konservatif menjelaskan bahwa DNA bereplikasi dengan menggunakan DNA lama sebagai cetakan untuk DNA baru.

DNA lama disalin untuk membuat DNA baru yang sama persis tanpa mengubah DNA lama, membuat DNA lama tetap bertahan pada replikasi pertama, kedua, dan seterusnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Analisis DNA Ungkap Keberadaan Nenek Moyang Misterius di Afrika

Teori Dispersif

Teori dispersif mereplikasi DNA dengan cara memutus rantai DNA asli dan menggabungkannya secara acak dengan DNA baru.

 

Terlihat pada gambar awal bahwa DNA baru yang terbentuk mengandung potongan potongan DNA lama secara acak. Walaupun potongan DNA lama disebar secara acak, informasi DNA baru akan tetap sama persis dengan DNA lamanya.

KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI Teori semikonservatif

Teori Semikonservatif

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, Matthew Meselson dan Franklin Stahl meneliti replikasi DNA pada bakteri E.Coli dan menemukan teori replikasi semikonservatif.

Menurut Meselson dan Stahl, untai ganda DNA akan terpisah di mana basa-basa nitrogen tidak saling berhubungan lagi.

Baca juga: Tak Ada Pribumi, Begini Tes DNA Tentukan Asal Usul Orang Indonesia

Pemisahan basa-basa nitrogen dibantu oleh enzim helikase. Dilansir dari yourgenome.org, setelah basa-basanya trpisah, DNA akan berbentuk seperti huruf Y, satu bagian adalah 3’ atau leading strand dan satu bagiannya lagi 5’ atau lagging strand.

Seperti yang terlihat pada gambar, masing-masing untai DNA lama akan membuat salinannya sendiri. DNA polimerase akan menambahkan basa-basa nitrogen kesepanjang untaian kedua DNA lama.

DNA 5’ kemudian ditambahkan fragmen Okazaki kesetiap untaiannya secara terputus-putus. Setelah semua basa terisi dengan urutan yang benar, DNA baru akan disegel oleh DNA ligase menghasilkan 2 untai DNA baru.

Teori semikonservatif menghasilkan dua turunan DNA yang terdiri atas satu untai lama dan satu untai baru heliks ganda dengan informasi yang sama persis dengan DNA lama.

 Baca juga: Ada Asam Amino di DNA Atmosfer Planet Venus, Benarkah Bukti Kehidupan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi