KOMPAS.com - Pernahkah kamu menulis surat untuk seseorang? Bila menuils untuk orang yang kita kenal baik, biasanya kita menggunakan gaya bahasa yang santai dan tidak terlalu resmi. Surat semacam itu dapat dikategorikan sebagai surat pribadi kekeluargaan.
Surat pribadi merupakan pesan yang ditulis seseorang tanpa mewakili lembaga atau instansi tertentu. Berikut beberapa contoh surat pribadi yang ditujukan untuk sahabat, guru, orang tua, dan teman sekelas.
- Contoh surat pribadi untuk sahabat:
Palembang, 11 Februari 2008
Kepada sahabatku Dicky,
Salam hangat
Dicky, aku dapat kabar soal kesehatanmu. Pakde-mu yang kasih tahu. Sedih mendengar kamu kena demam berdarah dan harus masuk rumah sakit.
Maaf aku tidak sempat berpamitan saat pindah rumah. Kamu masih ada kemah sedangkan aku sekeluarga harus buru-buru pindah. Tapi aku masih akan sering-sering main ke Jambi. Awal tahun depan kami akan habiskan liburan di sana. Aku kirimkan buah jambu merah yang tumbuh di pekarangan rumah baruku. Katanya buah jambu merah baik untuk memulihkan pasien demam berdarah.
Baca juga: Surat Pribadi: Ciri, Stuktur, Jenis, dan Kaidah Kebahasaan
Tak sabar berjumpa di awal tahun depan. Semoga saat itu kita sudah bisa main bola lagi di lapangan dekat rumahmu. Ketika membaca surat ini, kuharap bisa menambah semangatmu untuk lekas pulih.
Salam
Dari sahabatmu Martin
- Contoh surat pribadi untuk guru:
Makassar, 1 Desember 2012
Untuk Bu Eni tersayang
Salam sejahtera
Bu Eni yang saya hormati, semoga Ibu senantiasa diberi kesehatan dan kebahagiaan oleh yang kuasa. Sudah dua bulan sejak Bu Eni pindah dari Makassar. Saya dan teman-teman kelas VIII rindu Bu Eni.
Terima kasih atas pelajarannya selama satu setengah tahun ini. Meski singkat, tapi apa yang Bu Eni ajarkan akan tertanam selamanya dalam hati kami. Sekian surat dari saya. Semoga kita bisa berjumpa lagi ya Bu.
Salam
Dari muridmu yang bandel
Baca juga: Pengertian dan Cara Menulis Surat Pribadi
- Contoh surat pribadi untuk orang tua:
Kupang, 6 November 2016
Kepada Ibuku tercinta
Salam hormat
Halo Ibu! Rasanya canggung juga berkirim surat begini. Sehari-hari kita sibuk dengan rutinitas masing-masing sampai tak sempat ngobrol panjang. Kata-kata yang malu untuk kuucapkan langsung, biarlah kuungkapkan dalam surat ini.
Bagaimana pekerjaan Ibu? Di paruh usia bagini, Ibu masih saja bangun pagi, masak, dan bekerja sampai sore. Maaf aku tidak banyak membantu selain berdoa agar Ibu sehat selalu.
Di momen Hari Ibu ini aku ingin mengucapkan terima kasih. Terima kasih sudah merawatku, sejak aku masih dalam kandungan sampai sekarang. Entah bagaimana, semakin besar aku semakin malu-malu sama Ibu. Padahal rasa sayangku tetap sama. Aku tahu kadang prilakuku yang cuek bikin Ibu merasa kesepian. Namun bukan berarti aku tidak sayang.
Salam sayang,
dari anakmu yang malu-malu
- Contoh surat pribadi untuk teman sekelas:
Surabaya, 12 Maret 2014
Untuk temanku Archi
Salam karib
Hei, Archi! Gimana raportmu? Jelek seperti biasa kan? Hahaha maaf maaf, aku bercanda. Biarpun kecanduan Mobile Legend, aku tahu kamu diam-diam masih belajar. Soalnya aku sering lihat kamu bawa buku dari perpustakaan, hehe.
Baca juga: Perbedaan Surat Pribadi dan Surat Dinas
Oh iya, dua hari sebelum hari pertama tahun ajaran baru, kita kumpul-kumpul bareng yuk sekelas? Kita bakar ikan dan jagung. Nanti uangnya patungan. Tapi kumpul di rumahmu boleh ya? Habisnya semua teman sekelas paling tahu rumahmu, lokasinya juga di tengah, jadi adil. Itu kalau orang tuamu kasih izin sih. Sebagai imbalannga, nanti aku bantuin push rank deh.
Segitu dulu ya. Kabari aku kalau sudah dapat izin.
Dari Arwin,
Tabik!