Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Luar Negeri Indonesia Masa Reformasi

Baca di App
Lihat Foto
DOK. KOMPAS
Empat presiden Indonesia di era reformasi. Dari kiri ke kanan: BJ Habibie, Abudurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Politik luar negeri Indonesia pada masa reformasi bertujuan untuk mengatasi krisis di segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

Semangat demokrasi dan liberalisasi sangat terlihat dalam pembuatan kebijakan politik luar negeri Indonesia pasca reformasi. Berikut kondisi politik luar negeri yang dilakukan oleh Indonesia masa reformasi:

Pada awal reformasi, BJ Habibie menerapkan kebebasan pers dan liberalisasi partai politik demi memulihkan kepercayaan dunia internasional terhadap pemerintah Indonesia.

Selain itu, Habibie juga bekerja sama dengan organisasi Multilateral seperti CGI, IMF, Wrold Bank, ADB dan ILO untuk realisasi reformasi pembangunan ekonomi Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam jurnal Reformasi Menuju Demokrasi: Kebijakan Luar Negeri masa Presidensi B.J Habibie (2019) karya Iskandar Hamonangan, mengenai masalah Timor Timur, Habibie memberikan pilihan terhadap rakya Timor Timur untuk merdeka agar tidak menjadi persoalan berat Indonesia pada masa mendatang.

Baca juga: Politik Luar Negeri Indonesia Masa Orde Baru

Pada masa pemerintahan Abdurahman Wahid (Gus Dur), politik luar negeri yang diterapkan Indonesia adalah diplomasi persatuan.

Kebijakan tersebut berupa kunjungan perjalanan internasional Gus Dur menuju lebih dari 80 negara untuk memperoleh dukungan internasional terhadap wilayah kedaulatan Indonesia yang sedang menghadapi masalah disintegrasi bangsa.

Melalui diplomasi persatuan, Gus Dur mampu mendapat dukungan dan pengakuan atas integrasi nasional Indonesia dari pemimpin negara ASEAN, Jepang, RRC dan negara Timur Tengah.

Diplomasi ke negara-negara lain juga diterapkan pada masa pemerintahan Megawati tahun 2001-2004. Megawati tercatat melakukan 6 kali pergi ke luar negeri untuk mengunjungi 27 negara.

Baca juga: Politik Luar Negeri Indonesia masa Demokrasi Terpimpin

 

Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan internasional dalam masalah disintegrasi bangsa dan kasus pelanggaran HAM terkait gerakan separatisme daerah.

Dalam jurnal Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Politik Luar Negeri Indonesia (2016) karya R.S Inayati, Presiden SBY berusaha menggunakan karisma pribadinya dalam melaksanakan politik luar negeri Indonesia.

Indonesia sukses menyelesaikan beberapa masalah internasional seperti kasus Ilegal logging, kekerasan terhadap Tenaga Kerja Indonesia dan masalah perbatasan di kepulauan Ambalat.

Selain itu, politik luar negeri Indonesia masa SBY juga berusaha untuk meningkatkan aktivitas perdagangan dan investasi tingkat internasional.

Baca juga: Politik Luar Negeri Indonesia masa Demokrasi Parlementer

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi