Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerajaan Islam di Sulawesi

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo
Museum Balla Lompoa menyimpan koleksi benda-benda Kerajaan Gowa. Gambar diambil Jumat (13/02/2015)
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Perkembangan Islam di Sulawesi dilakukan dengan cara damai melalui saluran perdagangan dan dakwah oleh para mubalig.

Pengembangan Islam melalui jalan kekerasan atau perang baru terjadi ketika kerajaan Islam Sulawesi terbentuk.

Terbentuknya kerajaan Islam di Sulawesi berjalan beriringan dengan kondisi politik kerajaan-kerajaan Sulawesi yang mengalami kekacauan karena perebutan tahta.

Raja dan bangsawan menggunakan kekuatan Islam sebagai sarana untuk berkuasa dan pada akhirnya Islam mampu menjadi agama kerajaan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada abad 17 M, Sulawesi memiliki beberapa kerajaan Islam seperti Gowa-Tallo (Makassar), Wajo (Bugis), Bone dan kerajaan kecil lainnya.

Baca juga: Kerajaan Islam di Papua

Gowa-Tallo

Kerajaan Gowa-Tallo menerapkan konsep dwitunggal kerajaan. Dalam buku Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia (2012) karya Daliman, bersatunya kerajaan Gowa dan Tallo terjadi pada tahun 1603.

Sultan Alaudin (raja Gowa) bekerja sama dengan Sultan Adullah (raja Tallo) untuk menggabungkan kerajaan demi meningkatkan kesejahteraan dan kekuatan kerajaan.

Corak ekonomi Gowa-Tallo adalah maritim dan perdagangan. Gowa-Tallo berperan sebagai pelabuhan transit bagi para pedagang internasional.

Pelabuhan Somba Opu (Makassar) menjadi pelabuhan transit favorit pedagang dari Timur Tengah, Asia, bahkan Eropa pada abad 15 – 17 Masehi. Kerajaan ini mendapatkan pemasukan yang besar dari aktivitas perdagangan pelabuhan Somba Opu.

Pada perkembangannya, Kerajaan Gowa Tallo melakukan beberapa penaklukan terhadap kerajaan kecil di Sulawesi seperti kerajaan Bugis dan Bone. Penaklukan tersebut dilakukan untuk menambah wilayah kekuasaan dan menyebarkan Islam di Sulawesi.

Baca juga: Saluran Islamisasi Nusantara

Wajo

Kerajaan Wajo merupakan salah satu kerajaan Islam di kawasan Sulawesi Selatan. Kerajaan ini mampu memperluas wilayah kekuasaan dan mengajak kerajaan kecil lain untuk bergabung dalam kerajaan Bugis pada sekitar abad 16 M.

Kerajaan Wajo resmi memeluk Islam pada tahun 1610. Islamisasi kerajaan Wajo dilakukan oleh Gowa-Tallo melalui peperangan. Gowa-Tallo berhasil menaklukan kerajaan Wajo, Bone dan Soppeng dan mengislamkan rakyat kerajaan tersebut.

Bone

Kerajaan Bone berdiri pada awal abad 14 Masehi oleh Manurunge Ri Matajang. Proses lahirnya Kerajaan Bone berawal dari kehadiran seorang Tomanurung yang merupakan bangsawan sekaligus penguasa sentral kerajaan Bone.

Dalam jurnal Kerajaan Bone dalam Lintasan Sejarah Sulawesi Selatan (2017) karya Anzar Abdullah, Islamisasi kerajaan Bone dilakukan oleh Sultan Alauddin dari Kerajaan Gowa-Tallo.

Baca juga: Kerajaan Islam di Kalimantan

 

Proses Islamisasi kerajaan Bone dilakukan dengan jalan peperangan. Pada tahun 1611 M Sultan Alauddin dapat menaklukan kerajaan Bone dan menjadikannya sebagai kerajaan Islam dibawah kekuasaan Gowa-Tallo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi