KOMPAS.com – Menyusun laporan penelitian sosial tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Harus mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan.
Prosedur pertama yaitu penyusunan proposal penelitian. Dilansir dari buku Metodologi Penelitian Sosial (2019) karya Ismail Nurdin dan Sri Hartati, proposal penelitian adalah rencana kegiatan penelitian yang dituangkan dalam bentuk dokumen berupa tulisan.
Kegunaan proposal penelitian adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian agar proses penelitian bisa dilakukan dengan baik.
Proposal penelitian berisi, sebagai berikut:
- latar belakang masalah
- rumusan masalah
- tujuan dan manfaat penelitian
- tinjauan pustaka
- metode penelitian
- teknik pengumpulan data
- instrumen
- teknik pengolahan dan analisis data
Baca juga: Pengolahan Data dalam Penelitian Sosial
Pengolahan dan analisis data
Pengolahan dan analisis data dilakukan sesuai dengan jenis penelitian. Penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif masing-masing memiliki teknik pengolahan dan analisis data sendiri.
Prosedur ketiga yaitu penulisan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian atau penyusunan laporan hasil penelitian. Penyusunan laporan hasil penelitian antara penelitian kualitatif dan kuantitatif berbeda.
Dalam penelitian kualitatif, laporan hasil penelitian dapat disusun secara simultan dan interaktif di dalam kesatuan siklus penelitian yang dilakukan.
Sedangkan dalam penelitian kuantitatif, laporan tentang hasil penelitian beserta kesimpulan atas hasil penelitian, barus bisa disusun setelah tahap pengolahan dan analisis data selesai.
Sebab yang dilaporkan dalam penelitian kuantitatif adalah pengolahan dan analisis data itu sendiri.
Baca juga: Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Sosial
Aturan penulisan
Sama seperti proses menyusun, penulisan dalam laporan hasil penelitianpun tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada faktor-faktor yang perlu diperhartikan.
Dalam buku Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial (2019) karya Sri Muhammad Kusumantoro, dijelaskan bahawa ada lima faktor yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan hasil penelitian, yaitu:
- Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian sebaiknya menggunakan kalimat efektif agar mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, bahasa yang digunakan juga harus sesuai dengan ejaan yang disempurnakan dan tata kalimat Bahasa Indonesia.
- Tata letak
Tata letak dalam penulisan laporan penelitian dapat disesuaikan dengan aturan yang telah disepakati. Misalnya, jarak spasi 1,5 – 2 spasi, naskah menggunakan huruf yang sama (12 – 14 pt), awal parafgraf dimulai dari ketukan ke-5 atau ke-6 dari kiri, dan sebagainya.
- Notasi ilmiah
Ada dua jenis teknik notasi ilmiah. Pertama, ditulis langsung di badan halaman setelah kutipan. Kedua, ditulis pada kaki halaman (footnote).
Footnote atau catatan kaki berfungsi memberikan catatan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang digunakan dalam laporan penelitian.
Baca juga: Jenis-Jenis Penelitian Sosial
- Tabel dan gambar
Tabel dan gambar diberi nomor dengan menggunakan angka arab sesuai nomor bab tempat tabel dicantumkan dan diikuti nomor urutan tabel.
Misalnya, penulisan Gambar 2.1 memiliki arti bahwa gambar tersebut berada pada Bab II dengan nomor urut satu. Tabel dan gambar diberi judul di atas atau di bawah dengan jarak satu spasi.
- Penulisan daftar pustaka
Semua kutipan yang digunakan dalam laporan penelitian harus dituliskan sumber pustakanya, baik kutipan langsung maupun tidak langsung. Penulisan sumber referensi tercantum dalam daftar pustaka yang ditulis berdasarkan urutan abjad.
Setelah penulisan nama, diikuti tahun penerbitan buku, kemudian ditulis judul buku, tempat penerbitan, dan nama penerbit. Contohnya: Kusrianto, A. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Publisher
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.