KOMPAS.com - HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia akibat diserang oleh virus.
HIV/AIDS membuat pengidapnya atau ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) memiliki kekebalan tubuh yang rendah sehingga mudah terserang infeksi atau penyakit.
Penyakit HIV/AIDS bisa ditularkan melalui beberapa cara, yakni:
- Melalui hubungan seksual dengan ODHA.
- Penggunaan jarum suntik yang sama dengan ODHA.
- Melalui Air Susu Ibu (ASI) dari seorang ibu yang merupakan ODHA.
- Donor darah serta transplantasi organ dari ODHA.
Baca juga: Pengertian dan Perilaku terkait AIDS
Gejala penularan HIV/AIDS
Penting untuk mengetahui apa saja gejala penularan HIV/AIDS, agar bisa dilakukan tindakan penanganan yang lebih lanjut.
Berikut adalah gejala penularan HIV/AIDS yang dikutip dari situs World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes):
- Mengalami demam tinggi serta sakit kepala.
- Pada bagian kulit terdapat ruam.
- Menderita sakit tenggorokan.
- Merasa lemah dan cepat lelah.
- Merasa gatal di seluruh bagian tubuh.
Pada saat seseorang terinfeksi atau terkena HIV, tidak ada gejala khusus yang ditunjukkan. Gejala yang disebutkan di atas adalah gejala yang bersifat umum.
Fase penularan HIV/AIDS
Dilansir dari situs HIV.gov, symptoms atau gejala HIV yang lebih spesifik bisa dilihat dari tiga fase penularan HIV/AIDS.
Apa sajakah itu?
Baca juga: Usaha Perbaikan Gizi yang Telah Dilakukan di Indonesia
- Terinfeksi HIV akut
Berbagai gejala muncul dalam waktu dua hingga empat minggu setelah terinfeksi HIV.
Gejala tersebut menyerupai gejala penyakit Flu, karena pada fase ini tubuh bereaksi terhadap virus HIV.
Berikut beberapa gejalanya:
- Demam tinggi dan mengalami panas dingin. (Kadang sembuh lalu demam kembali).
- Mengalami ruam pada kulit.
- Ketika malam berkeringat.
- Mengalami nyeri otot.
- Sakit tenggorokan.
- Merasa cepat lelah.
- Kelenjar getah bening mengalami pembengkakan.
- Sariawan.
Umumnya gejala ini bisa berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Orang yang terinfeksi HIV, tidak semuanya memiliki gejala serupa.
Baca juga: Pengetahuan tentang Gizi Salah
Jika merasa mengalami gejala tersebut, segera lakukan tes HIV agar hasilnya lebih akurat dan bisa cepat ditangani.
- Terinfeksi HIV kronis
Umumnya pada fase ini orang tidak akan mengalami gejala atau merasakan sakit pada tubuhnya. Walau begitu, tingkat perkembangbiakan virus dalam tumbuh sangatlah rendah.
Pada tahap ini dibutuhkan pengobatan atau penanganan lebih lanjut.
Jika tidak dilakukan pengobatan, ODHA bisa bertahan selama 10 tahun hingga 15 tahun pada tahap ini.
Fungsi pengobatan HIV adalah untuk menjaga kesehatan tubuh serta meminimalisir tingkat penularan pada orang terdekat.
- AIDS
Pada fase ini, virus HIV yang tidak diobati bisa berkembang menjadi AIDS. Berkembangnya virus ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah.
Baca juga: Pengetahuan tentang Makanan Sehat
Berikut tahap akhir dari infeksi HIV:
- Penurunan berat badan secara signifikan.
- Demam tinggi secara terus menerus atau ketika malam berkeringat banyak.
- Tubuh mengalami kelelahan yang sangat ekstrim.
- Kelenjar getah bening mengalami pembengkakan yang berkepanjangan,
- Pada mulut serta alat kelamin mengalami luka.
- Radang paru-paru.
- Adanya bercak berwarna merah, coklat, merah muda atau ungu pada kulit, di dalam mulut, hidung atau kelopak mata.
- Mengalami depresi dan mudah lupa.
HIV/AIDS bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup yang sehat, contohnya dengan tidak berganti pasangan.
Jika mengalami gejala HIV/AIDS segera periksakan diri ke dokter dan jalani tes HIV agar dilakukan penanganan lebih lanjut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.