Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknik Tapestri

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH
Perajin membuat songket di Desa Mireuk Taman, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (8/1/2016). Industri tekstil Aceh mengalami hambatan untuk berkembang lebih baik, terutama kerajinan tenun songket dan bordir khas Aceh. Itu terjadi karena keterbatasan bahan baku yang membuat perajin tak dapat berkreasi lebih baik. Minat generasi muda untuk mengenal dan menekuni kerajinan songket juga terus berkurang.
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Tapestri merupakan sebuah teknik membuat karya tekstil dengan cara menenun benang-benang, serta-serat, dan bahan lain seperti kayu, logam, dan rotan dalam satu komposisi benda yang memiliki fungsi seni dan pakai. 

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti sering melihat berbagai ragam hias dengan teknik tapestri, seperti keset, taplak meja, ikat pinggang, atau syal. Hasil karya-karya tersebut memiliki teknik.

Dilansir dari buku Pengetahuan Barang Tekstil (1977) karya Jumaeri, ada dua teknik dalam membuat hasil karya tapestri, yakni teknik pilin dan teknik non pilin.

Baca juga: Tapestri: Pengertian, Alat dan Bahan Membuatnya

Berikut penjelasannya: 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknik pilin merupakan pemuntiran pada serat dengan maksud agar serat-serat menjadi suatu massa yang kompak. Sehingga memberikan kekuatan pada benang.

Teknik non pilin merupakan cara membuat bentuk atau menyatukan dua atau lebih bahan tanpa adanya sambungan (puntiran) atau proses tertentu.

Umi Badriyah (2003) dalam buku Membuat Hiasan Dinding Teknik Tapestri , teknik tapestri dibedakan menjadi dua yaitu teknik tapestri berdasarkan tenunannya dan teknik tapestri berdasakan cara sambungannya.

Pada teknik berdasarkan tenunnya dibagi menjadi: 

Baca juga: Teknik Pembuatan Gerabah

Tenunan polos atau bisa juga disebut tenun corak rata merupakan teknik tenun paling sederhana.

Teknik tersebut menggunakan benang pakan (benang yang mengarah horisontal) untuk mengisi benang lungsi (jalinan benang yang menghadap kearah vertikal) dengan hitungan sama atas satu bawah satu dan seterusnya.

Tenunan polos merupakan konstruksi tenun yang kukuh dan menghasilkan produk yang kaku.

Tenunan soumak merupakan teknik tenun dengan melilitkan benang pakan pada benang lungsi (jalinan benang yang menghadap kearah vertikal), sehingga permukaan tenunan menjadi dekoratif.

Lilitan benang pakan (benang yang mengarah horisontal) mengarah ke arah kiri atau kanan, jika dilihat dari jarak dua meter tenunan soumak seperti arsitektur yang ditimbul dari susunan benang-benang.

Baca juga: Pengertian dan Contoh Hasil Seni Kriya Gerabah

Tenunan giordes terdiri dari simpul-simpul yang membentuk rumbai-rumbai. 

Rumbai-rumbai memiliki ukuran yang bermacam-macam sesuai keperluan yang sudah dirancang.

Semakin panjang ukuran rumbainya, maka semakin banyak benang pakan yang diperlukan. Semakin padat susunan rumbai, maka produk akan semakin tebal dan kukuh.

  • Teknik tapestri berdasakan cara sambungannya

Pada teknik berdasarkan cara sambungnya dibagi menjadi:

  • Sambungan Kait

Sambungan kait merupakan sambungan dengan cara mengaitkan dua benang yang berbeda jenis atau warna.

Sambungan kait lebih baik diletakkan di antara dua benang lungsi (jalinan benang yang menghadap kearah vertikal).

Baca juga: Gerabah Ouw Sempe Balanga

  • Sambungan Kilim

Sambungan kilim memiliki cara sambungan yang tidak saling berkait.

Cara kilim digunakan untuk benang pakan (benang yang mengarah horisontal) yang besar, sehingga tidak terjadi kekakuan pada sambunganya.

Cara membuat sambungan ini dimulai dari kiri atau kanan dengan arah yang sama untuk menghindari kekeliruan ketika melakukan sambungan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi