Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Nilai Tukar: Definisi dan Sejarah

Baca di App
Lihat Foto
MAULANA MAHARDHIKA
Petugas menunjukan pecahan dollar Amerika di salah satu gerai penukaran mata uang di Kwitang, Jakarta, Jumat (29/6/2018). Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan Jumat (29/6/2018) siang berada pada level Rp 14.360.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Berbagai transaksi ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat saat ini, sebagian besar menggunakan uang sebagai alat pembayarannya.

Penggunaan uang dalam transaksi ekonomi tidak hanya dilakukan antarpenduduk, melainkan juga dilakukan antara penduduk negara satu dengan negara lain menggunakan mata uang yang telah disepakati. 

Penggunaan uang antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain biasanya dilakukan untuk transaksi pembayaran impor maupun ekspor barang dan jasa.

Dengan adanya kegiatan ekspor dan impor, masing-masing negara tentu akan menghadapi permasalahan mengenai alat pembayaran yang digunakan dalam transaksi kedua kegiatan tersebut. Permasalahan itu di antaranya: 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Konsep Elastisitas dalam Kegiatan Ekonomi

Kedua masalah tersebut berhubungan dengan mata uang suatu negara dengan negara lainnya. Masalah mata uang suatu negara dengan negara lainnya umumnya dikenal dengan permasalahan nilai tukar.

Nilai tukar 

Dilansir dari buku Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar (2004) karya Iskandar Simorangkir dan Suseno, nilai tukar mata uang adalah harga satu unit mata uang asing dalam mata uang domestik atau harga mata uang domestik terhadap mata uang asing.

Nilai tukar mata uang disebut juga sebagai kurs. Misalnya, nilai tukar (NT) rupiah terhadap dollar amerika (AS) adalah harga 1 dollar AS dalam rupiah (Rp), bisa juga diartikan sebaliknya yaitu harga Rp 1 terhadap 1 dollar AS. 

Nilai tukar memiliki sifat fluktuatif, artinya nilai tukar bisa mengalami kenaikan dan penurunan sehingga memungkinkan terjadinya hal-hal berikut:

Dilansir dari buku Kamus Lengkap Istilah Ekonomi (2020) karya Tim Panca Aksara, depresiasi adalah penurunan nilai suatu mata uang terhadap mata uang asing dalam sistem nilai tukar.

Apresiasi adalah menguatnya nilai suatu mata uang terhadap mata uang asing dalam sistem nilai tukar.

Devaluasi adalah kebijakan suatu negara untuk menurunkan nilai mata uangnya terhadap mata uang asing.

Revaluasi adalah kebijakan suatu negara untuk menaikkan nilai mata uangnya terhadap mata uang asing.

Baca juga: Apa Itu Uang?

Lihat Foto
AFP PHOTO/YASIN AKGUL
Warga menukarkan uang di kantor penukaran uang di Istanbul, Turki, 8 Agustus 2018. Dirundung krisis ekonomi, nilai tukar mata uang Turki lira merosot tajam. Hingga Jumat (10/8/2018) lalu, posisi lira anjlok 15,88 persen ke level 6,4323 per dollar Amerika Serikat (AS).
Sejarah sistem nilai tukar

Sistem nilai tukar yang digunakan oleh negara-negara di dunia memiliki sejarah yang cukup panjang.

Awal munculnya sistem moneter internasional modern pada abad ke-19, beberapa negara menggunakan sistem nilai tukar tetap dengan mengacu kepada standar emas (gold standard).

Sistem tersebut tidak bertahan lama, tahun 1944 negara-negara di dunia mulai beralih menggunakan sistem nilai tukar tetap atau disebut dengan sistem Bretton Woods.

Dalam sistem Bretton Woods, Amerika Serikat merupakan satu-satunya negara yang mengaitkan mata uangnya secara tetap dengan emas. Artinya, Amerika Serikat merupakan pondasi utama dari sistem ini dengan menetapkan secara tetap nilai USD terhadap emas.

Namun, sistem Bretton Woods juga tidak bertahan lama. Awal tahun 1970-an kepercayaan masyarakat terhadap sistem Bretton Woods semakin berkurang.

Baca juga: Sejarah Rupiah, Bermula dari Oeang Republik Indonesia

Akhirnya pada tahun 1973, setiap negara diberikan kebebasan untuk menentukan sistem nilai tukar yang digunakan.

Saat ini ada tiga jenis sistem nilai tukar yang digunakan negara-negara di dunia, yaitu sistem nilai tukar tetap, sistem nilai tukar mengambang, dan sistem nilai tukar fixed but adjustable rate (FBAR).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi