Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Hunian Manusia Purba

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Ilustrasi manusia purba membuat makanan
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Manusia purba mampu menciptakan pola hunian untuk memenuhi kebutuhan dan bertahan dari keganasan kondisi alam. Pola hunian manusia purba pada masa prasejarah sangat tergantung pada kondisi lingkungan dan penguasaan teknologi.

Dalam jurnal Pola Zonal Situs-Situs Arkeologi (1995) karya Subroto, manusia purba memilih lokasi pemukiman berdasarkan dua faktor utama, yaitu:

Pola Hunian masa Berburu dan Meramu

Karakteristik pola hunian manusia purba pada masa berburu dan meramu sangat tergantung dengan kondisi alam. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya pengetahuan mereka mengenai teknologi dan kebudayaan.

Manusia purba pada masa berburu dan meramu memiliki pola hunian yang berpindah-pindah (nomaden). Mereka mulai berpindah ketika sumber daya makanan yang terdapat di wilayah hunian mulai menipis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sistem Kepercayaan Manusia Purba masa Praaksara

 

Selanjutnya mereka mencari wilayah baru yang potensial untuk dijadikan sebagai kawasan pemukiman.

Manusia purba pada masa berburu dan meramu biasanya memanfaatkan bentukan alam seperti gua, lembah sungai dan kawasan karst pantai untuk difungsikan sebagai pemukiman.

Pola Hunian masa Food Producing

Karakter pola hunian manusia purba pada masa food producing tidak terlalu bergantung pada alam. Manusia purba pada masa ini sudah mampu untuk menciptakan teknologi dan kebudayaan pertanian sederhana untuk menghasilkan bahan makanan secara mandiri.

Manusia purba pada masa food producing memiliki pola hunian yang menetap. Pada masa food producing, manusia purba sudah mampu membuat sistem irigasi untuk pertanian dalam tingkatan yang sederhana.

Baca juga: Sangiran, Tempat Penemuan Banyak Fosil Manusia Purba Indonesia

Pola Hunian masa Perundagian

Lihat Foto
Ilustrasi ini dibuat tahun 1870, menggambarkan manusia purba menggunakan tongkat kayu dan kapak batu untuk menangkis serangan seekor beruang gua besar. Beruang gua (Ursus spelaeus) adalah spesies beruang yang hidup di Eropa selama Pleistocene dan punah di awal Maksimum Glasial Terakhir, sekitar 27.500 tahun lalu. Di belakangnya ada Mammoth.

Manusia purba pada masa perundagian mampu membuat pola hunian dengan sistem pembagian kawasan.

Pada masa ini, terdapat kawasan pemukiman pengrajin besi, pengrajin tanah liat, petani, pedagang dan pasar.

Dalam buku Sejarah Indonesia masa Pra-aksara (2012) karya Herimanto, pola hunian masa perundagian bisa dikatakan sebagai prototype dari pola hunian manusia modern masa kini.

Baca juga: Pithecanthropus Erectus, Fosil Manusia Purba Pertama yang Ditemukan di Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi