Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Permintaan Timbal Balik

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Teori permintaan timbal balik
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com – Teori terkahir yang mendasari perdagangan internasional adalah teori permintaan timbal balik.

Teori permintaan timbal balik (reciprocal demand theory) dicetuskan oleh John Stuart Mill. Teori ini sebenarnya melanjutkan teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo.

Dilansir dari buku Langkah Awal Memahami Hukum Perdagangan Internasional (2019) karya Venatia Sri Hadirianti, dijelaskan bahwa dasar teori ini adalah setiap negara akan memperoleh manfaat dari kegiatan perdagangan internasional.

Sebab setiap negara akan melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang apabila negara tersebut memiliki keunggulan mutlak. Serta mengimpor barang apabila negara tersebut memiliki kerugian mutlak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Teori Keunggulan Komparatif

Misalnya Spanyol dan Perancis melakukan perdagangan wool, di Spanyol terjadi surplus wool sedangkan di Perancis terjadi kekurangan wool.

Sebaliknya, Spanyol, dan Perancis melakukan perdagangan gandum, di Spanyol terjadi kekurangan gandum sedangkan di Perancis terjadi surplus gandum.

Teori ini berusaha mencari titik keseimbangan pertukaran antara dua barang yang dilakukan oleh dua negara dengan menentukan dasar tukar dalam negeri (DTDN).

Tujuan teori

Tujuan utama dari teori ini adalah menyeimbangkan antara permintaan dengan penawaran. Sebab, baik permintaan atau penawaran menentukan besarnya barang yang diekspor dan barang yang diimpor.

Baca juga: Teori Keunggulan Mutlak

 

Suatu negara akan mendapatkan manfaat perdagangan internasional apabila jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk membuat seluruh barang-barang ekspor lebih kecil dibandingkan jumlah jam kerja yang dibutuhkan seandainya seluruh barang impor diproduksi sendiri.

Dalam buku Perdagangan Internasional (2018) karya Wahono Diphayana, dijelaskan bahwa ada beberapa asumsi yang mendasari teori ini, yaitu:

  • Persaingan sempurna
  • Faktor produksi tetap
  • Tidak ada ongkos angkut
  • Kesempatan kerja penuh
  • Tidak ada perubahan teknologi
  • Increasing cost of production
  • Tidak ada pemindahan modal (kapital)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi