KOMPAS.com - Gerakan nasionalisme di Filipina terbagi menjadi 2 tahap, yaitu pergerakan melawan Spanyol dan Amerika Seriat.
Gerakan nasionalisme Filipina dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, berikut penjelasannya:
- Faktor Internal
Beberapa pengaruh gerakan nasionalisme Filipina yang masuk dalam faktor internal adalah:
- Munculnya golongan terpelajar yang membawa paham-paham revolusioner dari pendidikan Barat.
- Sistem pemerintahan Spanyol di Filipina yang kejam di bidang politik, sosial dan ekonomi.
- Pemerasan petani yang dilakukan oleh pemerintah Spanyo dan kaum gereja.
- Faktor Eksternal
Beberapa pengaruh gerakan nasionalisme Filipina yang masuk dalam faktor eksternal, yaitu:
- Pengaruh Revolusi Cina dan Revolusi Turki Muda pada awal abad ke-20 Masehi.
- Dampak Revolusi Industri 2.0 yang mempermudah hubungan komunikasi dan mobilisasi informasi di Filipina.
- Munculnya paham-paham modern seperti demokrasi dan nasionalisme di Filipina.
Baca juga: Gerakan Nasionalisme Mesir
Lihat Foto
José Rizal
Gerakan nasionalisme melawan Spanyol
Dalam buku Sejarah Asia Tenggara: Dari Masa Sejarah hingga Kontemporer (2013) karya M.C Ricklefs dkk, gerakan nasionalisme Filipina melawan Spanyol banyak terpengaruh oleh Jose Rizal.
Pada tahun 1882, Jose Rizal mendirikan organisasi bernama Liga Filipina yang bertujuan untuk memperjuangkan kemerdekaan melalui peperangan.
Selain itu, Jose Rizal juga menulis buku berjudul Noli Ma Tangere'atau Jangan Menyinggung Saya. Buku tersebut berisi tentang kritik terhadap penyelewengan penguasa gereja dan pemerintah kolonial.
Pada 1893, Andes Banifacio melakukan pemberontakan bersenjata terhadap Spanyol namun mengalami kegagalan.
Spanyol menuduh Jose Rizal sebagai dalang dalam pemberontakan tersebut. Akhirnya pada 30 Desember 1896 Jose Rizal dieksekusi mati oleh Spanyol.
Kematian Jose Rizal membuat skala perlawanan Filipina membesar. Pada 13 Agustus 1898 Emilio Aquinaldo mengadakan perjanjian bersama Amerika Serikat untuk mengusir Spanyol dari Filipina.
Baca juga: Gerakan Nasionalisme India
Upaya tersebut mampu mengusir Spanyol dari Filipina, namun Filipina berada di bawah kekuasaan Amerika Serikat.
Gerakan nasionalisme melawan Amerika Serikat
Filipina berada di bawah kekuasaan Amerika Serikat setelah penandatanganan Perjanjian Paris 1898. Pada tahun 1901, Pemerintah Amerika menerapkan politik pembaharuan di Filipina dengan membentuk Filipina Comission yang dikepalai oleh gubernur sipil.
Penerapan sistem tersebut bertujuan untuk membimbing Filipina dalam menjalankan negara.
Dalam buku Revolusi Damai : Rekaman Kemelutdi Filipina (1986) karya Kustigar Nadeak, Filipina menuntut kemerdekaan penuh pada tahun 1919.
Namun tuntutan tersebut ditolak oleh Amerika Serikat dengan alasan ketidaksiapan pemerintah Filipina untuk menjalankan pemerintahan mandiri.
Pada tahun 1934, status Filipina menjadi negara persemakmuran dari Amerika Serikat. Masa ini merupakan masa peralihan bangsa Filipina dari kondisi terjajah menjadi berdaulat. Filipina memperoleh kemerdekaan penuh pada 4 Juli 1946 oleh keputusan Harry S Truman (presiden AS).
Baca juga: Perlawanan terhadap Kolonialisme Melalui Karya Sastra
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.