Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahan dan Proses Limbah Organik

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/ Syahrul Munir
Beberapa kreasi limbah sampah naorganik milik Komunitas Lumintu Recycle Art Tangerang ditampilkan dalam Pelatihan Pembuatan Kerajinan Limbah Anorganik di Pendopo Agrowisata Sidomuncul, JL Soekarno-Hatta km 28 Bergas, Kabupaten Semarang, Jumat-Minggu (6-9/11/2015)
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Sampah atau limbah bisa disebut sebagai sisa produksi yang tidak digunakan lagi. Pembuangan sampah yang tidak benar akan membuat limbah mencemari lingkungan.

Pencemaran terjadi karena limbah yang ada tidak semuanya dapat terurai dengan cepat dan baik oleh tanah.

Pada akhirnya, jika tidak ditangani dengan baik, maka limbah akan berubah menjadi sumber penyakit.

Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2008, limbah diartikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia.

Dikutip dari buku Mengolah Sampah Untuk Pupuk dan Pestisida Organik (2010) karya Setyo Purwendro Nuhidayat, menjelaskan mengenai jenis sampah berdasarkan bahan asalnya, sampah dibagi menjadi dua jenis yaitu :

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Organik

Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sampah organik masih dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering.

Limbah organik basah adalah jenis sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi. Contohnya kulit buah, kulit jagung, kulit bawang, sisa biji-bijian, jerami dan sisa sayuran.

Pengolahan limbah organik basah bisa dilakukan dengan cara melakukan pengeringan dibawah sinar matahari langsung hingga kadar air yang terkandung dalam bahan limbah organik berkurang atau habis.

Bahan limbah yang sudah kering bisa dijadikan bahan baku untuk dibuat menjadi berbagai macam produk kerajinan.

Proses pembuatan produk kerajinan masih memerlukan proses lain seperti pencelupan warna atau proses pengawetan agar kuat dan tahan lama.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemdikbud), limbah organik kering merupakan bahan organik lain yang kandungan airnya rendah.

Contoh di antaranya adalah kertas atau kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, serbuk gergaji, ranting pohon, dedaunan kering dan lain sebagainya.

Kondisi limbah yang kering mempermudah pengolahan limbah ini tidak perlu melalui banyak proses persiapan. Hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi limbah jika terkena air.

Perlu adanya proses pengeringan kembali dengan sinar matahari langsung atau alat pengering lain untuk menurunkan kadar air dalam bahan limbah organik agar kembali seperti kondisi semula.

Sampah Anorganik

Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup dan tidak mudah membusuk. Karena tidak mudah membusuk maka proses penguraian sampah jenis ini membutuhkan waktu lama.

Sifat limbah yang susah terurai tersebut menjadi penyebab timbulnya berbagai masalah karena

sampah akan terurai dalam jangka waktu ratusan tahun dan jumlahnya semakin bertambah setiap harinya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi