Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal UAS Sejarah Indonesia: Perjuangan Menghadapi Integrasi Bangsa

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI
Yanto Eko Cahyono, warga Kabupaten Bantul, Yogyakarta menunjuk nama kakeknya, Insp Pol Suparbak yang terukir di Monumen Kresek (Monumen kekejaman pembantaian PKI) yang berada di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (0/10/2019). Yanto bersama istrinya mencari keberadaan makam kakeknya, Insp Pol Suparbak yang menjadi korban pembantaian PKI tahun 1948 di Madiun.
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Di awal pengakuan kedaulatan, Republik Indonesia menghadapi berbagai pemberontakan yang terjadi di dalam negeri.

Berbagai pemberontakan tersebut mengancam keutuhan negera. Beberapa pemberontakan yang pernah terjadi di antaranya Pmeberontakan PKI Madiun 1948, Gerakan DI/TII, Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), dan lainnya.

Berikut beberapa soal UAS Sejarah Indonesia untuk kelas 12 beserta pembahasannya, mengenai perjuangan menghadapi integritasi bangsa:

Soal 1: Jelaskan 3 bentuk konflik atau pergolakan yang terjadi pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia beserta contohnya!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Latar Belakang Pemberontakan PKI di Madiun

Jawaban:

Berikut tiga bentuk konflik atau pergolakan yang terjadi pasca Indonesia merdeka, yaitu:

Konflik ini disebabkan oleh keinginan sebagian kelompok masyarakat untuk mengganti ideologi negara Indonesia. Contohnya, PKI Madiun 1948, Peristiwa G30S/PKI, dan Pemberontakan DI/TII

Koflik ini disebabkan oleh adanya kepentingan suatu kelompok untuk berkuasa demi keuntungan pribadi atau kelompok. Contohnya, Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), Andi Azis, dan Republik Maluku Selatan (RMS)

Konflik ini disebabkan oleh masalah yang berhubungan dengan sistem pemerintahan federal pada Republik Indonesia Serikat (RIS). Contohnya, Permesta, PRRI serta Persoalan Negara Federal dan BFO.

Soal 2: Jelaskan latar belakang dan tujuan pemberontakan PKI Madiun 1948 !

Jawaban

Pemberontakan PKI Madiun atau Peristiwa Madiun 1948 adalah konflik antara pemerintah Indonesia dengan kelompok oposisi sayap kiri.

Perdana Menteri Amir Sjarifuddin tidak lagi didukung karena dianggap bertanggung jawab terhadap Perjanjian Renville yang membuat beberapa wilayah Indonesia lepas ke Belanda.

Setelah jabatannya berakhir, Amir juga bertambah kecewa ketika pemerintah mengurangi tentara yang berarti juga mengurangi jumah kader komunis di TNI.

Amir yang kecewa akhirnya menjadi oposisi dan membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang terdiri dari Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Sosialis Indonesia (PSI), Partai Buruh Indonesia (PBI), dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI).

FDR menggalang dukungan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di saat yang sama, tentara dari Jawa Barat juga berbondong-bondong pindah ke Jawa Tengah karena Jawa Barat dikuasai Belanda akibat dari Perjanjian Renville yang dibuat Amir.

Ketegangan antara kedua pihak akhirnya meletus menjadi konflik. Memasuki September 1948, pemerintah dan FDR melancarkan aksi saling culik. Hingga akhirnya, Madiun menjadi daerah yang tersisa sebagai benteng terakhir FDR.

Konflik ini juga ditunggangi oleh Musso, kader PKI yang baru kembali dari Uni Soviet, untuk mewujudkan keinginannya membentuk "Republik Soviet Indonesia".

Baca juga: Muso, Pimpinan Pemberontakan PKI di Madiun

Soal 3: Jelaskan latar belakang dan tujuan pemberontakan DI/TII!

Jawaban

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, latar belakang pemberontakan DI/TII, yakni:

  • Kekosongan kekuasaan di Jawa Barat pasca perundingan Renville
  • Penolakan terhadap perjanjian Renville

Sedangkan tujuan dari pemberontakan DI/TII, yaitu: 

  • Mendirikan Negara Islam Indonesia
  • Menjadikan Islam sebagai dasar pemerintahan negara

Soal 4: Sebutkan pemimpin daerah yang ikut dalam pemberontakan DI/TII!

Jawaban:

Berikut daftar pemimpin daerah yang ikut dalam pemberontakan DI/TII: 

  1. DI/TII Jawa Tengah : Amir Fatah dan Kyai Sumolangu
  2. DI/TII Aceh : Daud Beureuh
  3. DI/TII Jawa Barat : Kartosuwiryo
  4. DI/TII Kalimantan Selatan : Ibnu Hajar
  5. DI/TII Sulawesi Selatan : Kahar Muzakar

Baca juga: Konflik dan Pergolakan yang Berkaitan dengan Ideologi

Soal 5: Sebutkan petinggi militer yang menjadi korban dari peristiwa G30S tahun 1965!

Jawaban

Tokoh yang menjadi korban peristiwa G30S, yaitu: 

  1. Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani
  2. Mayor Jenderal Raden Soeprapto
  3. Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
  4. Mayor Jenderal Siswondo Parman
  5. Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
  6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo
  7. Lettu Pierre Andreas Tendean.

Soal 6: Jelaskan latar belakang dan tujuan pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)!

Jawaban: 

Latar belakang pemberontakan APRA adalah: 

  • Penolakan terhadap pembentukan Angkatan Perang Republik Indonesia (APRIS)
  • Pembubaran sistem pemerintahan federal

Tujuan pemberontakan APRA, yaitu:

  • Mempertahankan negara Pasundan
  • Mengganggu proses pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda

Baca juga: Pemberontakan PETA di Blitar

Soal 7: Jelaskan latar belakang dan tujuan pemberontakan Andi Aziz, RMS, serta PRRI dan Permesta!

Jawaban:

  • Pemberontakan Andi Azis

Latar belakang pemberontakan Andi Azis adalah penolakan terhadap APRIS di Negara Indonesia Timur (NIT). Dengan tujuan mempertahankan keberadaan Negara Indonesia Timur (NIT)

  • Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Latar belakang pemberontakan RMS adalah penolakan terhadap pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan tujuannya untuk memisahkan diri dari NKRI dan mendirikan Republik Maluku Selatan

  • Pemberontakan PRRI dan Permesta 

Latar belakang pemberontakan PRRI dan Permesta adalah kekecewaan terhadap minimnya kesejahteraan tentara di Sumatera dan Sulawesi. Dengan tujuan mewujudkan sitem otonomi daerah di Indonesia

Baca juga: Pengertian Ideologi Terbuka

Soal 8: Sebutkan 3 hikmah yang bisa diambil dari pergolakan yang terjadi di Indonesia periode 1948-1965!

Jawaban: 

Tiga hikmah yang bisa diambil dari pergolakan yang terjadi di Indonesia, yaitu: 

  • Mempererat rasa persatuan dan kesatuan Indonesia terhadap ancaman pemberontakan dalam negeri.
  • Pemerintah harus menanggapi segala aspirasi masyarakat agar tidak terjadi pemberontakan lainnya.
  • Memperkuat jiwa nasionalisme dan patriotisme bangsa Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi