Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal UAS Sejarah Indonesia: Demokrasi Liberal

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/Pat Hendranto
Mantan Menteri Agama Prof. KH Sjaifuddin Zuchri berpidato dalam kampanye partai NU Wilajah DKI Jakarta yang terakhir di lapangan Banteng Jumat 25 Juni 1971. Pada hari yang sama PNI kampanye di Istora Senayan. Sedangkan Partai Katolik melakukan pawai sebelum kampanye di Bok Q Kebayoran Baru, Jakarta.
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Demokrasi liberal adalah demokrasi yang memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada warganya.

Politik dalam demokrasi liberal tidak ada batasan. Setiap individu atau golongan bebas untuk berserikat.

Berikut beberapa soal UAS Sejarah Indonesia untuk kelas 12 beserta pembahasannya:

Soal 1: Sebutkan empat partai pemenang Pemilu 1955!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban:

Partai politik pemenang Pemilu 1955, yaitu: 

Baca juga: Sejarah Pemilu 1955 di Indonesia

Soal 2: Jelaskan penyebab kegagalan Demokrasi Liberal di Indonesia!

Jawaban

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, kegagalan Demokrasi Liberal di Indonesia disebabkan oleh, sebagai berikut:

Baca juga: Dinamika Politik Partai masa Demokrasi Liberal

Soal 3: Sebutkan kabinet-kabinet yang pernah memerintah Indonesia pada masa Demokrasi Liberal!

Jawaban:

  1. Kabinet Natsir (1950-1951)
  2. Kabinet Sukiman (1951-1952)
  3. Kabinet Wilopo (1952-1953)
  4. Kabinet Ali-Sastroamidjojo I (1953-1955)
  5. Kabinet Burhanuddin Harahap (1955-1956)
  6. Kabinet Ali-Sastroamidjojo II ( 1956-1957)
  7. Kabinet Djuanda (1957-1959)

Soal 4: Apakah yang dimaksud dengan sistem ekonomi Gerakan Benteng? 

Jawaban:

Gerakan Banteng adalah sistem ekonomi yang bertujuan mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional.

Sistem ini dicanangkan oleh Menteri Perdagangan Sumitro Djojohadikusumo, ayah dari Prabowo Subianto.

Gerakan Benteng diwujudkan dengan menumbukan pengusaha Indonesia lewat kredit.

Sayangnya, program ini gagal karena pengusaha tak mampu bersaing. Kegagalan ini justru menambah defisit anggaran dari Rp 1,7 miliar pada 1951 menjadi Rp 3 miliar pada 1952.

Baca juga: Kebijakan Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal

Soal 5: Apakah yang dimaksud dengan sistem ekonomi Ali-Baba?

Jawaban:

Sistem ekonomi Ali-Baba adalah kebijakan perekonomian masa kabinet Ali I, Iskaq Tjokrohadisurjo.

Program ini diberi nama Ali Baba karena melibatkan pengusaha pribumi (Ali) dan pengusaha keturunan Tionghoa (Baba).

Bertujuan untuk menciptakan kerja sama antara pengusaha pribumi dan pengusaha etnis Tionghoa demi kemajuan ekonomi nasional.

Soal 6: Sebutkan ciri-ciri Demokrasi Liberal di Indonesia!

Jawaban

Dalam buku Demokrasi Liberal (1950-1959) dan Demokrasi Terpimpin (1959-1966) (2018) karya Sudarwanto Pujosantoso, dijelaskan ciri-ciri Demokrasi Liberal di Indonesia, sebagai berikut:

  • Presiden hanya berperan sebagai kepala negara dan tidak dapat mencampuri urusan pemerintahan.
  • Perdana Menteri adalah kepala pemerintah dan bertugas untuk memimpin pemerintahan sesuai dengan program kerja kabinet.
  • Partisipiasi politik bisa diikuti oleh semua lapisan masyarakat.

Baca juga: Demokrasi Liberal (1949-1959): Pengertian, Ciri-Ciri, dan Kegagalannya

Soal 7: Sebutkan alasan pembubaran Demokrasi Liberal di Indonesia!

Jawaban: 

Berikut alasan pembubaran demokrasi liberal di Indonesia:

  1. Kegagalan badan Konstintuante dalam menyusun konstitusi pengganti UUDS 1950.
  2. Konsep liberal dinilai tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia.
  3. Kegagalan kabinet-kabinet masa Demokrasi Liberal untuk menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi Indonesia.
  4. Dinamika politik partai yang mengarah pada perpecahan.

Soal 8: Jelaskan isi dari Deklarasi Djuanda!

Jawaban

Dilansi dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Deklarasi Djuanda merupakan pernyataan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia, menyatu menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

Soal 9: Bagaimana kondisi politik pada masa Demokrasi Liberal?

Jawaban:

Sewaktu Demokrasi Liberal berlangsung, muncul sistem multipartai yang didasari maklumat pemerintah pada 3 November 1945.  Berlakunya sistem multipartai ini mendorong kemunculan banyak partai-partai politik Indonesia, hingga lebih dari 28 partai.

Pada masa Demokrasi Liberal, Indonesia menggelar Pemilu pertamanya pada tahun 1955. 

Antusiasme masyarakat sangat tinggi, dibuktikan dari tingkat partisipasi yang mencapai 87,65 persen atau 37.875.229 jiwa menggunakan hak suaranya.

Namun karena banyaknya partai dan kepentingan, pemerintahan kerap berganti-ganti hingga menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Soal 10: Sebutkan tiga sebab instabilitas pemerintahan pada masa Demokrasi Liberal!

Jawaban:

  • Kabinet sering berganti dan tidak sempat menjalankan program yang direncanakan
  • Muncul ketidakpercayaan dari masyarakat
  • Konflik sosial politik di berbagai daerah belum tertangani
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi