KOMPAS.com - Pernahkah kalian melihat pementasan drama? Drama merupakan salah satu karya sastra yang menceritakan atau menuangkan ekspresi melalui dialog yang ditujukan untuk pementasan.
Awalnya drama berasal dari budaya Yunani, dimana penonton duduk melingkar menyaksikan sesuatu. Para penonton itu menyaksikan ritual pemujaan terhadap dewa-dewa.
Kata drama sendiri berasal bahasa Yunani dran, yang bermakna berbuat atau bertindak. Dalam bahasa Inggris setara dengan makna to do atau to act.
Menurut Herman J. Waluyo dalam Drama: Teori dan Pengajarannya (2006), drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang diproyeksikan di atas pentas. Pentas disajikan berdasarkan naskah drama.
Baca juga: Drama: Pengertian, Jenis dan Unsurnya
Dalam pentas sendiri, pemeran yang memainkan karakter dalam drama menampilkan percakapan atau dialog, gerakan, dan ekspresi.
Hal yang hanya ada dalam drama dan tidak ada dalam genre lain adalah panggung pementasan. Tata panggung menjadi unsur penting agar rekonstruksi latar temat dan latar suasana selaran dengan penampilan pemeran drama.
Pada umumnya, drama mengangkat konflik yang terjadi dalam kehidupan manusia. Beberapa menyebutnya drama sebagai “seni konflik”. Meski karakter, alur, latar, dan tema masing-masing drama berbeda-beda, tetapi konfilk menjadi unsur yang penting dalam drama.
Tidak heran jika drama sendiri mengalami penyempitan makna. Kata drama kerap dipakai untuk menyindir orang yang suka membesar-besarkan masalah.
Penulis naskah drama biasa membedakan babak satu dengan babak lainnya berdasarkan susunan alur cerita dalam drama atau susunan waktu.
Selain babak dan adegan, dialog juga merupakan bagian penting dalam drama. Dialog dapat membangun ekspresi, emosi, pemikiran, pembentukan karakter, bahkan motivasi gerakan yang dilakukan oleh pemeran.
Baca juga: Mengapa Cerpen dan Novel Bisa Diadaptasi ke Naskah Drama? Jawaban Soal TVRI SD 4-5, 4 Juni 2020
Karakteristik drama
Drama memiliki karakteristik tersendiri dibanding dengan jenis karya sastra yang lain. Berikut merupakan karakteristik dalam drama:
- Drama disajikan dalam bentuk monolog atau dialog. Monolog merupakan percakapan atau narasi yang disampaikan oleh satu tokoh, tanpa ada balasan dari tokoh lain. Sementara dialog merupakan percakapan yang melibatkan lebih dari satu tokoh. Biasanya saling berbalasan.
- Drama disajikan melalui tokoh. Tokoh tersebut bisa diperankan oleh manusia, boneka, wayang, atau sejenisnya.
- Dalam mengandung konflik. Konflik tersebut menjadi unsur pembangun penting dalam cerita yang ingin disajikan dalam drama.
- Drama disajikan dalam berbagai durasi tergantung panjang pendeknya naskah drama. Drama kolosal dapat berlangsung berjam-jam. Sementara drama singkat, dapat selesai dalam hitungan menit.
- Drama disajikan dengan memperhatikan tata letak panggung. Posisi atau latar yang diperlihatkan saat pemeran memainkan tokoh, berpengaruh pada drama. Ada makna-makna simbolis di balik tata panggung. Sehingga semua benda, pemilihan warna, serta cahaya tidak serta merta ada. Semua harus ada kaitannya dengan naskah.
- Drama disajikan untuk menghibur penonton, tetapi amanat atau pesan dalam drama juga menjadi perhatian tersendiri untuk para penonton