Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unsur-unsur Drama

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Binus School
Binus School Simprug menggelar pertunjukan drama musikal yang dilakoni siswa dari jenjang TK hingga SMA mengangkat judul Superego di Jakarta (12/4/2019).
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Seperti karya sastra lainnya, drama memiliki unsur pembangun yang membentuknya.

Sebagian besar unsur pembangun dalam karya sastra memiliki persamaan, seperti tema dan alur. Kali ini kita akan mempelajari mengenai unsur dalam drama.

Unsur dalam drama saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Unsur terebut menjadi satu kesatuan baik dalam naskah maupun ketika sudah disajikan ke penonton atau dipentaskan.

Menurut Herman J. Waluyo dalam Drama: Teori dan Pengajarannya (2006), drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang diproyeksikan di atas pentas. Berikut unsur-unsur dalam drama:

Tema

Tema merupakan inti cerita dalam sebuah drama. Unsur ini yang membangun gagasan pokok dalam drama yang menjadi dasar dan sudut pandang yang coba dikemukakan oleh penulis naskah drama.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudut pandang tersebut bisa dimunculkan dalam berbagai macam eskpresi, yang kemudian membawa arus cerita.

Baca juga: Mengenali Bentuk-bentuk Drama

Alur

Alur merupakan jalinan atau kerangka cerita yang menceritakan babak sebuah drama dari awal sampai akhir. Alur disebut juga Plot. Plot dibangun berdasarkan unsur berikut:

Terdapat tiga jenis alur dalam drama, yaitu:

Lihat Foto
Kompas/Riza Fathoni
Pertunjukan drama musikal Annie yang dipentaskan di Ciputra Artprenenur, Jakarta.
Tokoh

Tokoh merupakan karakter atau orang yang terlibat dalam jalan cerita. Tokoh berhubungan erat dengan penokohan atau perwatakan. Perwatakan tersebut dapat diidentifikasi dari dialog diucapkan atau ekspresi dan gerak-gerik di panggung.

Dalam beberapa naskah drama, penulis naskah memberikan dafar dan susunan tokoh di halaman akhir naskah. Namun sebagian lagi tidak. Terdapat berbagai macam tokoh dalam drama. Berikut klasifikasinya:

Tokoh berdasarkan peranannya terhadap jalan cerita:

  • Tokoh protagonis: tokoh yang mendukung cerita.
  • Tokoh antagonis: tokoh penentang cerita, biasanya menjadi lawan dari protagonis.
  • Tokoh tritagonis: tokoh pembantu yang biasa menjadi penyelesai atau pemberi solusi atas apa yang dialami tokoh protagonis.

Baca juga: Jenis-jenis Drama

Tokoh berdasarkan pengaruhnya:

  • Tokoh utama: tokoh yang paling menentukan jalan cerita. Tokoh ini memegang peran penting karena sudut pandang penceritaan biasanya diambil oleh tokoh utama karena mendapat porsi peran paling banyak.
  • Tokoh pembantu: tokoh yang melengkapi peran tokoh utama. Ia berfungsi sebagai pelengkap atau tambahan sehingga cerita bisa berjalan sebagaimana dikehendaki penulis naskah drama.

Antara tokoh protagonis dan tokoh antagonis biasa terjadi pertikaian. Konflik muncul karena dua tokoh tersebut saling bersinggunan. Pada puncaknya, kedua tokoh ini memiliki peranan penting untuk membawa cerita pada klimaks.

Dialog atau percakapan

Dialog adalah pembeda drama dengan karya sastra lainnya. Menurut Herman J. Waluyo dalam Drama: Teori dan Pengajarannya (2006), dalam menyusun dialog ini pengarang harus benar-benar memperhatikan pembicaraan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari.

Ragam bahasa dalam dialog tokoh-tokoh drama adalah bahasa lisan yang komunikatif dan bukan ragam tulis.

Dialog berguna untuk menggiring tokoh dalam konflik. Dialog dapat membangun ekspresi, emosi, pemikiran, pembentukan karakter, bahkan motivasi gerakan yang dilakukan oleh pemeran.

Dialog terjadi karena percakapan antara dua tokoh atau lebih yang terdapat dalam drama. Sementara percakapan dengan satu tokoh disampaikan dalam bentuk monolog.

Monolog merupakan percakapan atau narasi yang disampaikan oleh satu tokoh, tanpa ada balasan dari tokoh lain.

Latar

Latar atau setting merupakan gambaran waktu, tempat, suasana, atau ruang dalam drama. Penulis naskah drama terkadang mempertimbangkan latar dengan kemungkinan untuk dipentaskan.

Baca juga: Struktur dan Kaidah Kebahasaan Drama

 

Berbeda dengan prosa yang bisa menggambarkan latar sesuka hati pengarang, latar dalam drama memiliki tanggung jawab terhadap panggung pementasan.

Sebagain besar naskah drama dilengkapi dengan petunjutk teknis. Dalam petunjuk terdapat detail atau penjelasan mengenai teknis tokoh, waktu, suasana pentas, suara, musik, keluar masuknya aktor atau aktis, keras lemahnya dialog, warna suara, perasaan yang mendasari dialog.

Penempatannya berbeda dengan dialog agar tokoh dan kru panggung dapat mengambil peran masing-masing dalam drama.

Amanat

Amanat merupakan pesan yang tersirat maupun tersurat dalam drama. Amanat dapat diwakili oleh tokoh atau diucapkan dalam epilog. Penulis naskah drama terkadang menyisipkan amanat tanpa sengaja.

Ia hanya fokus pada pengkaryaan, sementara penonton atau pembaca naskah dapat menilai sendiri apa yang hendak ia tangkap melalui drama tersebut.

Pada dasarnya drama berkaitan dengan dialog dan pentas, maka amanat akan lebih mudah dicerna bila dipentaskan menjadi suguhan tontonan yang utuh. Penonton dapat menginterpretasikan apa yang ia lihat dengan kehidupan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi