KOMPAS.com - Teks persuasi merupakan karangan yang berisi ajakan untuk meyakinkan pembaca agar mengikuti anjuran atau ajakan si penulis.
Kita biasa menjumpai teks persuasi di media masa seperti televisi, radio, media cetak, dan media online.
Menurut Gorys Keraf dalam Argumentasi dan Narasi (2006), persuasi adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh pembicara (bentuk tulisan, cetakan, elektronik) pada waktu sekarang atau pada waktu yang akan datang.
Berikut contoh teks persuasi bertema pendidikan dan lingkungan:
Contoh I
Persaingan di dunia kerja semakin ketat. Sistem ketenagakerjaan menuntut sumber daya dengan lulusan dan prestasi terbaik. Sebagai pelajar, kita harus mempersiapkan diri sejak dini. Ayo kita berlomba-lomba meningkatkan prestasi.
Prestasi akademik tentu baik. Namun prestasi tidak dibatasi hanya dari nilai dalam raport saja. Kita bisa berprestasi di bidang olahraga, kesenian, sastra, dan teknologi. Tidak perlu kecil hati karena setiap pelajar memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Kita hanya perlu menggali dan mengembangkan kelebihan kita.
Maka dari itu, ayo kembangkan prestasimu. Ikuti lomba-lomba di bidang yang kamu minati. Bergabung dalam pelatihan dan kegiatan yang dapat menunjang prestasimu. Mari meraih masa depan dengan persaingan yang sehat.
Baca juga: Teks Persuasi: Pengertian, Tujuan, Ciri-ciri dan Jenisnya
Contoh II
Ayo lestarikan literasi Indonesia. Kita masih membutuhkan banyak buku fisik. Buku menjadi penunjang utama dalam proses belajar mengajar. Kemajuan teknologi mengenalkan kita pada buku elektronik. Namun peran buku fisik tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Dunia pendidikan tetap membutuhkan buku fisik, terutama untuk wilayah-wilayah yang jauh dari pusat pemeritahan.
Tidak semua wilayah di Indonesia memiliki akses internet cepat atau fasilitas memadai. Sementara untuk membaca satu buku elektronik diperlukan perangkat keras. Berbeda dengan buku fisik, ia dapat dipinjam dan dibaca bergiliran. Tidak perlu bergantian untuk memakai perangkat.
Keberadaan buku elektronik baik, namun tidak dapat diterapkan di semua wilayah. Buku fisik masih lebih efektif selama fasilitas belum merata. Oleh sebab itu, salurkan buku-buku fisik ke daerah dengan akses terbatas. Dorong pemerintah memenuhi kebutuhan buku dengan merata. Mari sama-sama memajukan dunia literasi Indoensia.
Contoh III
Mari sama-sama melindungi hutan kita. Luas hutan di Indonesia semakin hari semakin sempit akibat aktivitas industri. Seperti yang terjadi di Papua, perusahaan membakar hutan demi membuka lahan sawit. Sementara itu keberadaan dan keberlangsungan hidup masyarakat adat semakin terancam.
Negara memiliki kewajiban untuk melindungi warganya. Bila membiarkan perusahaan semakin merajarela, sementara masyarakat menderita, maka ada yang salah. Bagi masyarakat adat, hutan adalah sumber kehidupan. Mereka mendapat sumber makanan dari hutan, sehingga mereka menjaganya dan memperlakukan alam dengan hormat. Pembakaran hutan sama dengan pemusnahan sumber kehidupan masyarakat adat.
Maka, sebaiknya pemerintah tegas dalam menindak perusahaan perusahaan lingkungan. Sesuai dengan anamnat konstitusi, negara wajib melindungi seluruh bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Bukan hanya berpihak pada perusahaan. Ayo suarakan keberpihakan kita pada masyarakat adat. Menyelamatkan bumi sama dengan menyelamatkan nyawa manusia. Selamatkan hutan!
Baca juga: Struktur Teks Persuasi
Contoh IV
Ayo daur ulang sampahmu. Gerakan yang menyuarakan krisis iklim semakin marak. Berbagai negara di seluruh belahan dunia menyadari bahwa kondisi bumi ada dalam batas yang mengkhawatirkan. Orang-orang meminta perusahaan-perusahaan raksasa berhenti memproduksi barang-barang dengan kemasan sekali pakai.
Sebagai alternatif, bila perusahaan global dunia memiliki itikad baik, mereka bisa mengantinya dengan kemasan yang dapat dipakai berulang. Katakanlah shampo. Sediakan wadah untuk menampung shampo di tiap-tiap toko kelontong. Tiap minggu agen akan mengisinya. Bila ada pembeli, ia akan membawa botol sendiri. Botol dan wadah tersebut bisa dipakai sampai puluhan bahkan ratusan tahun. Tidak perlu lagi pusing dengan kemasan plastik sekali pakai.
Angan-angan tersebut memang terkesan rumit dan sulit untuk dicapai. Namun tidak ada yang mustahil selama harapan masih ada. Demi menjaga bumi di masa depan, mari kita bijak menggunakan produk sehari-hari. Daur ulang barang selama masih bisa digunakan. Bersama kita pasti bisa!