Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Mu'tah (629): Latar Belakang dan Serangan Pertama

Baca di App
Lihat Foto
commons.wikishia.net
Peta Perang Mutah
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Perang Mu’tah adalah peperangan kaum muslimin melawan pasukan kekaisaran Bizantium Romawi Timur. Perang Mu’tah berlangsung pada bulan Jumadil Awal 8 Hijriah atau 629 Masehi.

Perang Mu’tah berlangsung di daerah Mu’tah yang merupakan kawasan dataran rendah Balqa di Negeri Syam.

Pecahnya Perang Mu’tah dilatar belakangi oleh pembunuhan beberapa umat muslim yang dilakukan oleh penguasa wilayah Syam. Pada masa itu, Syam termasuk dalam wilayah dari Byzantium Romawi Timur.

Dalam buku Peperangan Rasulullah (2016) karya Ash-Shallabi dan Ali Muhammad,berikut merupakan pembunuhan yang dilakukan oleh penguasa daerah Syam kepada umat muslim:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Perang Khandaq

Melihat perlakuan sewenang-wenang dari penguasa Syam dan Byzantium Romawi, Nabi Muhammad SAW berencana untuk melakukan serangan pertama kepada Byzantium Romawi.

Selain itu, penyerangan terhadap Byzantium Romawi ditujukan untuk penyebaran dan dakwah Islam di luar Jazirah Arab.

Keberadaan Byzantium Romawi merupakan gangguan yang besar bagi penyebaran agama Islam di kawasan Timur Tengah. Di daerah Syam, Byzantium Romawi menguasai jalur perjalanan utama yang menghubungkan Irak dan Mesir.

Serangan pertama

Dalam buku Sejarah Islam Klasik (2013) karya Susmihara dan Rahmat, Nabi Muhammad SAW mengirimkan 3.000 pasukan menuju daerah Mu’tah. Pasukan muslim dipimpin oleh tiga panglima besar yaitu Zaid bin Harits, Ja’far bin Abu Thalib dan Abdullah bin Rawahah.

Baca juga: Perang As Sawiq

Pasukan ini merupakan pasukan terbesar yang pernah dikirim Nabi Muhammad SAW dalam perang. Mendengar kabar tersebut, Kekaisaran Byzantium Romawi mengerahkan pasukan yang besar untuk menaklukan negeri Syam.

Heraklius sebagai kaisar tertinggi Byzantium Romawi menanggapi hal tersebut dengan menyiapkan sebesar 200.000 pasukan. Pasukan tersebut terdiri dari 100.000 tentara Byzantium Romawi dan 100.000 dari kaum musyrik Arab.

Melihat besarnya pasukan Byzantium Romawi, pasukan muslim tidak gentar sama sekali. Mereka mulai menyerang pasukan Byzantium pada 5 Jumadil Awal tahun 8 Hijriah.

Pertempuran antara Byzantium Romawi dan pasukan muslim berlangsung sangat sengit. Pasukan muslim yang berjumlah jauh lebih sedikit mampu membuat kewalahan pasukan Byzantium Romawi. Sayangnya dalam pertengahan perang Mu’tah, ketiga pemimpin pasukan muslim mati syahid.

Meninggalnya ketiga pemimpin pasukan muslim tidak menggoyahkan semangat pasukan muslim. Khalid bin Walid ditunjuk sebagai pemimpin pengganti dari pasukan muslim. Ia dipilih karena kemampuan berperangnya yang luar biasa.

Baca juga: Perang Uhud: Latar Belakang dan Kronologi Peristiwa

Momen yang sangat penting bagi pasukan muslim adalah momen-momen ketika kedatangan pasukan bantuan dari Madinah. Pasukan Byzantium yang mendengar tentang pasukan bantuan muslim merasa goyah dan memutuskan untuk mundur.

Mereka berpikir bahwa, 3.000 pasukan muslim saja bisa membuat perang yang sesengit itu apalagi ditambah dengan pasukan bantuan yang belum tentu jumlahnya itu tiba.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi