Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Penaklukan Konstantinopel (1453)

Baca di App
Lihat Foto
britannica.com
Peta Kekaisaran Bizantium
Penulis: Gama Prabowo
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Konstantinopel merupakan kota paling penting di dunia pada abad pertengahan.

Konstantinopel memiliki letak yang sangat strategis dalam segi ekonomi maupun politik dunia.

Sejak tahun 324 Masehi hingga awal abad ke-15 Masehi Konstantinopel menjadi ibukota dari Byzantium Romawi Timur. Konstantinopel terletak di antara benua Asia dan Eropa serta dibelah oleh Selat Bosporus.

Latar Belakang

Sultan Mehmed II atau biasa disebut dengan Muhammad Al Fatih memiliki banyak alasan yang kuat untuk menaklukan Konstantinopel. Berikut merupakan latar belakang dari penaklukan Konstantinopel, yakni:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

  1. Dinasti Utsmani ingin menguasai kegiatan perdagangan internasional di kawasan Konstantinopel
  2. Muhammad Al Fatih ingin meruntuhkan dominasi Byzantium Romawi Timur di kawasan Timur Tengah
  3. Menegaskan kekuatan pengaruh Islam di dunia Internasional

Baca juga: Perang Mutah (629): Latar Belakang dan Serangan Pertama

Jalannya Penaklukan

Penaklukan Konstantinopel dimulai pada 6 April 1453 Masehi. Pasukan Utsmani di bawah pimpinan Al-Fatih berjumlah 150.000 pasukan dengan senjata-senjata raksasa seperti meriam Basilika yang dibuat dengan teknologi terbaru pada masa itu.

Selama penaklukan, Al-Fatih memiliki para penasihat dan ahli perang yang bisa diandalkan. Syeh Aaq Syamsudin, Halil Pasha, dan Zaghanos Pasha adalah tiga orang tepercaya Al-Fatih dalam melakukan penaklukan Konstantinopel.

Pertempuran Konstantinopel 1453 berlangsung di darat, laut dan bawah tanah. Pertempuran darat terjadi di sekitar benteng Konstantinopel.

Sedangkan pertempuran laut berlangsung di perairan Tanduk Emas. Selain itu, pertempuran bawah tanah dilakukan melalui penggalian terowongan dari pasukan Utsmani untuk meruntuhkan struktur benteng Konstantinopel.

Penaklukan Konstantinopel tak kunjung menunjukkan hasil yang positif selama berminggu-minggu. Pasukan muslim masih belum mampu menerobos atau meruntuhkan benteng Konstantinopel.

Baca juga: Sejarah Perang Khandaq (627)

Dalam buku Bangkit Dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah (2003) karya Ali Muhammad Ash-Shalabi, momen puncak dari penaklukan Konstantinopel terjadi ketika Al-Fatih memutuskan untuk memindahkan kapal perang Utsmani dengan jalur darat untuk menghindari rantai-rantai bawah laut yang dipasang oleh Byzantium Romawi.

Hanya dalam semalam, sekitar 70 kapal bisa memasuki wilayah selat Golden Horn dan melakukan serangan secara total ke jantung pertahanan Konstantinopel. Pada 29 Mei 1453, Al-Fatih bersama pasukan Utsmani dapat menaklukan Konstantinopel secara keseluruhan.

Lihat Foto
britannica.com
Peta Kekaisaran Ottoman
Dampak Penaklukan Konstantinopel

Dalam buku Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, keberhasilan penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih dan pasukan Utsmani membawa dampak yang sangat besar bagi dunia Internasional.

Baca juga: Sejarah Perang As Sawiq (624)

Berikut dampak dari kejatuhan Konstantinopel:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi