KOMPAS.com – Sebagai makhluk sosial, manusia menjalin interaksi antarsesama. Sebagai akibat interaksi tersebut munculah kelompok-kelompok sosial berdasaran kepentingan bersama.
Dikutip dari buku Sosiologi Hukum (2021) karya Muhammad Syahri dan teman-teman, kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berinteraksi dalam sebuah struktur.
Kelompok sosial juga bisa diartikan sebagai himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, bersifat memengaruhi dan saling menolong.
Dilansir dari buku Pengantar Sosiologi (2014) karya Nurani Suyomukti, dijelaskan jenis-jenis kelompok sosial, yaitu:
Baca juga: Contoh Kelompok Sosial yang Terbentuk dari Faktor Geografis
Kelompok sosial formal dan informal
Pengertian dari kelompok sosial formal dan informal adalah:
Kelompok sosial formalKelompok sosial formal adalah kelompok sosial yang terbentuk secara resmi demi mencapai tujuan tertentu. Kelompok sosial formal mempunyai sistem kerja yang jelas dan mempunyai program kerja yang dibangun dalam sistem hubungan kelompok formal.
Hubungan antaranggota diikat oleh aturan yang tegas dan mengikat serta koordinasi terjalin secara intensif.
Hal tersebut terjadi karena ada tujuan tertentu yang ingin dicapai. Contoh kelompok sosial formal adalah sekolah, lembaga pemerintah, perusahaan, dan lain-lain.
Kelompok sosial informalSedangkan kelompok sosial informal adalah kelompok sosial yang tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti. Kelompok sosial informal biasanya terbentuk karena pertemuan yang terjadi secara berulang-ulang.
Pertemuan yang terjadi secara berluang-ulang itulah yang menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman yang sama.
Kelompok sosial informal bersifat tidak resmi, artinya tidak terikat pada aturan hukum tertentu. Contoh kelompok informal antara lain teman sebaya, kelompok arisan, dan lain-lain.
Baca juga: Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial
Kelompok sosial primer dan sekunder
Berikut penjelasan kelompok sosial primer dan sekunder:
Kelompok sosial primerKelompok sosial primer adalah kelompok sosial yang antaranggota bisa mengenal secara pribadi dan akrab. Kelompok sosial primer disebut juga sebagai face to face group karena mempunyai hubungan interaksi yang intensif.
Ciri utama kelompok sosial primer adalah intensitas interaksi sosial yang intim, lebih mengarah pada kasih sayang, kedekatan, dan keakraban.
Dari segi anggota, kelompok sosial primer mempunyai anggota yang relatif sedikit. Contoh kelompok sosial primer adalah keluarga inti dan keluarga besar.
Sedangkan kelompok sosial sekunder adalah kelompok sosial yang memiliki jumlah anggota yang besar, tidak saling mengenal, dan interaksi sosial di dalamnya tidak selalu dilakukan secara langsung.
Ciri-ciri kelompok sosial sekunder adalah kedekatan personal anggota tidak terlalu diperhitungkan, komuikasi yang dibangun bersifat sementara dan impersonal, serta orientasi pembentukan kelompok adalah tujuan yang ingin dicapai.
Contoh kelompok sosial sekunder adalah partai politik, perhimpunan serikat pekerja, koperasi, perseroan terbatas (PT), persatuan guru Republik Indonesia (PGRI), dan sebagainya.
Baca juga: Kelompok Sosial: Definisi dan Faktor Pembentuknya
In-Group dan Out-Group
In-group merupakan kelompok sosial tempat seorang individu mengidentifikasikan dirinya sebagai kita atau kami. Sedangkan out-group merupakan kelompok sosial di luar in-group, atau di luar kita. Kelompok di luar in-group biasanya disebut sebagai mereka.
Misalnya, ”kami” adalah mahasiswa Universitas Indonesia, sedangkan ”mereka” adalah mahasiswa Universitas Gajah Mada.
Adanya in-group dan out-group seringkali menimbulkan gejala etnosentrisme. Entosentrisme merupakan suatu sikap yang menilai unsur kebudayaan lain dengan mempergunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri.
Kelompok sosial tidak teratur
Kelompok sosial tidak teratur terdiri atas kerumunan dan massa. Kerumunan merupakan individu yang berkumpul secara bersamaan serta kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan.
Kerumunan terbentuk karena adanya pusat perhatian. Oleh sebab itu, kerumunan akan segera menghilang setelah pusat perhatiannya hilang.
Sementara massa adalah kelompok yang tersebar, relatif sangat besar, dan memberikan reaksi-reaksi berbeda terhadap rangsangan yang sama. Massa seringkali dikaitkan dengan individu-individu yang melakukan perilaku sama, namun di tempat yang berbeda.
Massa tidak sama dengan kerumunan. Penonton konser musik di stadion merupakan kerumunan, sedangkan orang-orang yang menyaksikan konser musik melalui televisi masing-masing merupakan massa.
Baca juga: Dominasi: Dampak Interaksi Antar-kelompok Sosial
Kelompok referensi dan membership
Kelompok referensi dan membership yaitu:
Kelompok referensiDalam buku Ensiklopedia Sosiologi Kelompok Sosial (2018) karya Joan Hesti Gita Purwasih dan kawan-kawan, dijelaskan definisi kelompok referensi yaitu kelompok yang dijadikan acuan bagi seseorang. Kelompok referensi sering dijadikan acuan dalam menilai kelompok lain.
Selain itu, kelompok referensi juga mampu memberikan pengaruh terhadap sikap, perilaku, dan kepribadian seseorang.
Contoh kelompok referensi adalah public figure yang dapat memengaruhi kepribadian seseorang sehingga terbentuk suatu kelompok penggemar dalam masyarakat, atau dikenal sebagai fans club.
Kelompok membershipSedangkan kelompok membership adalah kelompok yang di dalamnya invidivu secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
Suatu kelompok bisa dikatakan sebagai kelompok membership apabila antar anggota di dalamnya bisa mengetahui dengan jelas status keanggotaan satu dengan yang lain.
Baca juga: Efek Halo dalam Pergaulan Sosial
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.