KOMPAS.com - Perhatikanlah gambar di atas, apa yang terjadi pada air setelah dimasukan batu? Ya, betul sekali, ketinggian air bertambah.
Namun apakah arti dari pertambahan tinggi air tersebut? Untuk mengetahuinya marilah kita melakukan perjalan ke masa lalu untuk bertemu seorang penemu bernama Archimedes.
Sejarah penemuan massa jenis
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, Archimedes adalah seorang matematikawan dan penemu yang paling terkenal pada zaman Yunani kuno.
Suatu hari Archimedes disuruh untuk membuktikan kemurnian mahkota emas Raja Hieron. Raja Hieron meminta Archimedes untuk memastikan apakah mahkotanya terbuat dari emas murni, atau pandai besi telah menipunya dengan mencampurkan perak dan membawa emasnya untuk diri sendiri.
Baca juga: Hukum Archimedes dan Gaya di dalam Air
Pada jaman itu, tidak ada teknologi yang memungkinkan pengukuran emas murni. Archimedes berpikir sembari mandi, saat masuk ke bak mandi ternyata ada air yang keluar dari bak.
Ia kemudian menyadari sesuatu sambil berteriak eureka! yang berarti "aku menemukannya!".
Archimedes menemukan bahwa setiap beda memiliki massa jenis yang berbeda. Emas memiliki massa jenis yang lebih besar dibanding perak.
Maka ia membandingkan berat emas murni yang sama dengan berat mahkota dengan memasukannya ke dalam air.
Mari kita kembali lagi ke persoalan di atas. Kenaikan air menandakan volume dan massa jenis dari suatu benda tak beraturan yang sulit dihitung volumenya.
Kamu dapat dengan mudah menghitung volume balok atau bola dengan rumus. Tetapi akan sangat susah menghitung beda dengan bentuk yang tak beraturan.
Baca juga: [KLARIFIKAS] Foto Air Bak Mandi seperti Kopi Disebut Terjadi di Surabaya
Contoh soal
Air dalam tabung reaksi pada awalnya memiliki volume 150 cm³, dan saat dimasukan batu volumenya naik menjadi 160 cm³.
Jika berat batu adalah 10 gram, berapakah massa jenis batu tersebut?
Pembahasan:
Maka volume batu tersebut adalah 10 cm3 dengan massa jenisnya sebesar 1 g/cm³.