Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Apresiatif terhadap Karya Seni Murni

Baca di App
Lihat Foto
BAGUS SUPRIADI/KOMPAS.COM
Pengunjung pameran karya seni lukis di pusat belanja matahari Jember. Pameran digelar oleh Dewan Kesenian Jawa Timur
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Sikap apresiasi terhadap karya seni bisa diwujudkan dengan menghargai karya seni sebagai warisan dan peninggalan yang harus dijaga dan diselestarikan.  

Kegiatan apresiasi seni bisa diartikan sebagai upaya memahami berbagai hasil karya seni dengan segala permasalahan serta menjadi lebih peka akan nilai-nilai estetika yang terkandung di dalamnya.

Dikutip dari Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern (1990) karya Sp Soedarso, apresiasi adalah mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap segi-segi estetiknya sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya.

Kegiatan apresiasi seni rupa, bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu apresiasi seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.

Baca juga: Pengertian dan Fungsi Seni Rupa Murni

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apresiasi karya seni rupa dua dimensi bisa berbentuk seni lukis dan untuk karya seni rupa tiga dimensi bisa berbentuk seni patung.

Kedua karya seni ini memiliki perbedaan dalam hal analisis dan penanggapannya karena secara karakteristik bentuk keduanya berbeda.

Dikutip dari buku Model Pembelajaran Kritik dan Apresiasi Seni Rupa (2008) karya Sobandi Bandi, menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran apresiasi seni, dapat menerapkan tiga jenis metode pendekatan. 

Berikut jenis metode pendekatan: 

Pendekatan tersebut diadaptasi dari doktrin Dewey yaitu learning by doing dengan memberikan peluang kepada seniman untuk memiliki pengalaman secara langsung.

Pengalaman langsung ini membekali seniman untuk memiliki kemampuan (skill) tertentu berdasarkan jenis materi yang dipelajarinya.

Baca juga: Contoh Seni Rupa Murni

Pendekatan ini ditempuh melalui pengenalan sejarah seni. Mengenal bentuk-bentuk penciptaan, dan peristiwa, kemudian dibicarakan lalu dibahas secara berurutan.

Jenis pendekatan ini dilakukan sebagai pembelajaran dengan tujuan untuk memberi pengenalan sejarah dari lingkungan sekolah atau kota, lingkup budaya lokal, nasional sampai pada mancanegara.

Fokus untuk menyoroti masalah dan liku-liku seni sebagai sarana agar bisa dinikmati, kemudian membahas deretan problem-problem seni satu persatu.

Jenis pendekatan ini memiliki tujuan untuk mengetahui isu-isu seputar permasalahan seni menurut pandangan masyarakat.

Baca juga: Apresiasi Terhadap Keunikan Gagasan Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

Pembahasan yang dapat dibicarakan melalui pendekatan ini berkaitan dengan persoalan estetika atau keindahan suatu karya.

Kemudian masalah nilai dalam karya seni itu sendiri, teknik berkarya yang meliputi alat, bahan, dan media yang digunakan dalam proses pembuatan, serta sasaran dalam penciptaan karya seni.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi